Kamis, 16 Mei 2024

Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Luncurkan Gerakan Nobar Debat Pilpres

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Badan Pemenangan Nasional melaunching atau meluncurkan gerakan Nonton Bareng (Nobar) debat Pilpres Prabowo-Sandi. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Badan Pemenangan Nasional melaunching atau meluncurkan gerakan Nonton Bareng (Nobar) debat Pilpres Prabowo-Sandi. Ferry Mursidan Baldan Direktur Relawan Prabowo-Sandi mengatakan, nobar bisa dilakukan dimana saja.

Menurut dia, Nobar Debat Pilpres ini merupakan kesempatan untuk melihat, mencermati, mengamati, mendalami dan mempelajari terhadap pasangan Prabowo-Sandi dari paparan visi-misi.

Selain itu, kata Ferry, Nobar Debat Pilpres juga akan membuat masyarakat menjadi tahu bagaimana pasangan calon presiden dan wakil presiden menjawab pertanyaan dari moderator maupun para kandidat sendiri.

“Dari cara menjawab atau merespon pertanyaan yang akan disampaikan moderator, juga dalam rangka bagaimana pak Prabowo dan pak Sandy menjawab pertanyaan dari pasangan calon sebelah atau kemudian bagaimana ketika Prabowo Sandi harus punya kesempatan menyampaikan pertanyaan kepada calon sebelah,” ujar Ferry di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).

Dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul maupun jawabannya, kata Ferry, masyarakat akan mengingatnya.

“Apakah pertanyaan itu sekadar untuk menyusahkan atau memang berkualitas, sehingga masyarakat akan teringat,” jelasnya.

Ferry menegaskan, debat pilpres adalah bagian penting dalam proses pendidikan politik sehingga memunculkan kesadaran pilihan. “Dan ini adalah tools atau instrumen yang menghasilkan Pilpres menjadi sebuah kontestasi yang substantif,” tegas Ferry.

Ferry mengatakan, Nobar Debat Pilpres dimanapun tempatnya, bisa ditonton dengan santai sambil memakai kaos oblong, sarung, bahkan celana pendek. Perdebatan itu, kata dia, bukan sesuatu ekspresi kebencian tetapi bersaing dalam pandangan-pandangan setiap Paslon.

“Bisa berbeda dan berubah (pandangan masing-masing Paslon), sehingga kisi-kisi ada atau nggak ada pokoknya jalan terus. Tapi bagi kami, dari debat itu akan terlihat keotentikan, orisinalitas, ekspresi menjawab spontanitas, ada aura yang keluar dari sana. Kalau kita cuma membaca kayak apa itu tidak menarik,” kata dia.(faz/tin)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
25o
Kurs