Jumat, 19 April 2024

Ma’ruf Amin Optimis Dapat Merebut Suara Prabowo di Garut

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
KH Ma'ruf Amin Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 di Garut, Kamis (4/4/2019). Foto: Istimewa

KH Ma’ruf Amin Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 optimis mampu merebut suara Prabowo Subianto calon presiden (capres) di Garut. Kiai Ma’ruf mengatakan, hal ini diindikasikan dengan banyaknya dukungan sejumlah pengurus pesantren serta kiai di kawasan tersebut.

“Saya kira karena itu kami optimis, karena gerakan pesantren kampung ini sudah terkoordinasi,” kata Kiai Ma’ruf Amin di Garut, Kamis (4/4/2019).

Pernyataan Kiai Ma’ruf dilontarkan saat mengadakan dialog bersama elemen pondok pesantren di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat. Dalam kegiatan itu, Ma’ruf Amin didampingi istrinya Nyai Wury Estu Handayani, putranya Ahmad Syauqi serta putrinya Siti Mamduhah.

Selain dialog, Kiai Ma’ruf juga menerima dukungan Relawan Jokowi Deui dan penyerahan akta yayasan pesantren. Kiai Ma’ruf mengapresiasi kegiatan yang diadakan relawan tersebut.

Mantan Rais Aam Pangurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, forum pesantren tersebut membuat gerakan yang menyimbolkan dukungan kepada pasangan calon (paslon) 01. Menurutnya, dukungan pesantren kampung yang tersebar di berbagai daerah serta kecamatan-kecamatan di Priangan Timur.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, dukungan juga terus tumbuh dari berbagai relawan lainnya. Pertumbuhan dukungan yang paling terasa, dia mengatakan, adalah kawasan Priangan Timur ini.

“Yang dulu kalah sekarang harus menang, termasuk di Garut, menang lah minimal 60 persen,” kata Kiai Ma’ruf Amin berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.

Jokowi diketahui mengalami kekalahan perolehan suara di Garut saat berhadapan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 lalu. Saat itu, Jokowi mendapatkan suara 29,9 persen berbanding 70,1 persen bagi kemenangan Prabowo. Suara Prabowo unggul di 42 kecamatan di Garut.

Optimisme serupa juga diberikan terkait perolehan suara di Jawa Barat. Mustasyar PBNU itu menambahkan, kunjungan dirinya ke Jawa Barat sedikit banyak juga memberikan pergeseran suara. Dia mengungkapkan, Jawa Barat yang awalnya memiliki selisih suara relatif jauh kini bisa disamakan bahkan disusul.

“Jadi itu jaraknya 20 persen, sekarang sama bahkan atas walaupun hanya satu atau dua persen. Tapi masih ada beberapa waktu untuk menggenjot lagi,” katanya.(rid/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs