Selasa, 21 Mei 2024

Prabowo Pidato Kebangsaan Indonesia Menang, Isinya Ada yang Singgung Utang

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Prabowo saat menyampaikan pidato Indonesia Menang di Jakarta Convention Centre (JCC), Senin (14/1/2019) malam. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Prabowo Subianto Capres didampingi Sandiaga Salahudin Uno Cawapres nomor urut 02 menyampaikan Pidato Kebangsaan “Indonesia Menang”.

Bertempat di Jakarta Convention Centre (JCC), Pidato Kebangsaan “Indonesia Menang” ini merupakan visi dan misi Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019.

Pidato Prabowo ini dihadiri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI keenam, Amien Rais mantan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN, Salim Segaf Al Jufri Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman Presiden PKS, Titiek Soeharto Ketua Dewan Pertimbangan partai Berkarya, dan Rahmawati Soekarno Putri anak Soekarno Presiden RI pertama.‎

Prabowo menjelaskan, 92 malam lagi masyarakat Indonesia akan bersama-sama menentukan masa depan Indonesia.

“Pemilu ini bukan pemilunya Prabowo maupun Sandi, tapi pemilu bangsa Indonesia. Kemenangan yang kita rebut pada 17 April bukan kemenangan Prabowo-Sandi, tapi kemenangan bangsa Indonesia,” ujar Prabowo dalam pidatonya, Senin (14/1/2019).

Prabowo ingin seluruh masyarakat Indonesia mengerti betul apa yang mereka perjuangkan lima tahun mendatang.

“Jika kami bersama koalisi Indonesia adil makmur mendapat mandat. Kami akan sampaikan apa-apa yang menjadi kegusaran kami untuk terus menerus terjun di kancah politik,” kata dia.

“Beberapa waktu lalu saya mendapat laporan seorang buruh tani, namanya Hardi meninggal dunia karena gantung diri, karena tidak sanggup bayar utang, beban ekonomi terlalu berat. Ada belasan kisah seperti ini. Terakhir kisah Ibu Sudarsih di Gunung Kidul. Di Klaten petani bersedih, saat beras panen, ada banjir beras dari luar negeri. Di Jatim saat petani tebu panen, banjir gula dari luar negeri. Harga telor, daging sudah sangat berat di negeri ini. Bagaimana bisa harga gula lebih mahal dari durian,” tegas Prabowo.

Prabowo kadang mengaku heran, ada pemerintah yang seolah-olah rakyatnya sendiri tidak dibela.

“Inikah yang dicita-citakan pendiri bangsa, inikah yang dicita-citakan bung Karno dan bung Hatta? Negara yang satu dari tiga anak mengalami gagal tumbuh, karena kurang gizi. Apa kita mau terus seperti ini menjadi bangsa yang kalah. Negara yang terus menambah utang,” tegas Prabowo.

“Negara yang utang untuk bayar gaji pegawai negeri, negara yang membiarkan BUMN-BUMN yang kita banggakan, Pertamina, Garuda pembawa bendera kita, sekarang dalam keadaan bangkrut. PLN, Krakatau Steel kebanggaan kita dulu, sekarang juga utangnya mengerikan. Kalau ada BUMN yang untung, untungnya tidak seberapa,” jelasnya.

Prabowo mengingatkan kalau persaingan antar bangsa begitu keras, tiap bangsa mempunyai masalah sendiri.

“Tiap bangsa punya sumber alam. Jangan kita mengira kita akan tergantung pada bangsa lain, jangan mengharap negara lain akan kasihan pada kita. Indonesia harus kuat, kokoh, harus berdiri di atas kaki kita sendiri,” pungkas Prabowo.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Selasa, 21 Mei 2024
29o
Kurs