Jumat, 26 April 2024
Review Film

Dunia Fantasi Pixar dengan Kontroversi Kecil dalam Onward

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Ian dan Barley Lightfoot, dua tokoh utama dalam film Onward karya Pixar Studio - Disney Animation Pictures, dalam sebuah mobil. Foto: imdb.

Studio Pixar tidak pernah mengecewakan penonton dalam membuat film, tidak hanya dari detail dan warna animasinya yang selalu mengagumkan, tapi juga jalan ceritanya yang hangat. Bisa dinikmati semua umur bahkan memberi pesan hidup yang longlast. Itu pula kesan yang muncul dalam karya terbarunya, Onward.

Film yang tayang sejak 4 Maret lalu ini bercerita tentang usaha dua bersaudara Ian dan Barley Lightfoot untuk bertemu lagi dengan ayahnya yang lama meninggal. Dunia dalam Onward adalah dunia sihir yang tergerus modernitas seiring perkembangan teknologi nan efektif.

Suatu hari, tepat di saat Ian berusia 16 tahun, sang Ibu memberikan warisan ayahnya sebagai hadiah. Sebuah tongkat sihir dengan permata yang dapat menghidupkan kembali ayahnya selama 24 jam. Tapi sayang sihirnya tidak purna. Satu permata yang mereka punya hanya bisa memunculkan sang ayah setengah badan, dari pinggang ke bawah.

Ian dan Barley punya alasan kuat untuk bertemu Wilden Lightfoot, sang ayah, yang membuat mereka kemudian berpetualang mencari satu lagi permata dengan petunjuk permainan kartu yang biasa dimainkan Barley. Setelah itu, cerita pun dimulai.

Ian dan Barley bertemu setengah badan Wilden Lightfoot, ayahnya. Foto: imdb

Di bagian awal, Onward terasa terlalu banyak memberikan info bahkan detail. Info yang banyak itu dimasukkan dengan pelan dalam banyak scene. Semakin ke tengah, info-info di awal itu menjadi setup penting untuk semua plotnya. Seperti, betapa maniaknya Barley pada sejarah dan papan permainannya, karakter keduanya yang kontras, sampai kenangan yang mereka miliki.

Perjalanan mereka yang panjang dan penuh rintangan tentu cara yang tepat untuk memperlihatkan perkembangan karakter. Ian adalah tokoh yang dapat banyak porsi itu. Disuarai Tom Holland, Ian yang awalnya remaja pemalu dan diselimuti keraguan menjadi sosok sebaliknya saat petualangan berjalan. Sayangnya, perkembangan karakter seperti ini sudah umum ada di banyak film, yang membuat poin ini kurang spesial.

Sama halnya saat kita disuguhi latar dunia Onward yang sangat liar tentang mitos dalam dunia sihir. Seperti unicorn, naga, dan modernitas yang menindihnya, menjadi tidak begitu berarti dalam petualangan yang dilakukan keduanya. Karena patahan mitos-mitos itu bisa jadi sangat seru untuk dieksplore lebih jauh.

Sementara Barley yang urakan dan polos disuarai oleh Chris Pratt menjadi magnet humor dalam Onward. Beberapa jokes-nya muncul di saat yang tepat dan dalam kondisi yang dibutuhkan. Barley juga menjadi kekuatan utama petualangan yang disajikan Onward untuk keep moving forward. Memberi dorongan dan kepercayaan diri yang dibutuhkan Ian serta meninggalkan sedikit demi sedikit plot menuju ending.

Sayangnya, tidak semua negara bisa menikmati Onward di bioskop, karena Onward adalah film Pixar pertama yang secara terbuka memperkenalkan karakter LGBTQ. Karakter tersebut adalah seorang Polisi cyclops bernama Specter, yang ditemui Ian dan Barley di perjalanan. Specter dalam satu dialognya berkata “anak dari kekasih perempuan saya suka menjambak rambut saya”.

Pixar mengkonfirmasi Specter sebagai queer (minoritas seksual yang bukan heteroseksual, heteronormatif, atau biner gender). Menurut Dan Scanlon, sang sutradara, Onward adalah dunia fantasi modern, sehingga Onward merepresentasikan dunia modern dalam film.

Kuwait, Oman, Qatar, dan Arab Saudi adalah negara-negara yang tidak menayangkan film ini. Tapi negara timur tengah lain seperti Bahrain, Lebanon, dan Mesir tetap menayangkan Onward. Sementara di Rusia, percakapan Specter, yang menunjukkan identitasnya, diubah. Awalnya ‘kekasih perempuan’ diganti ‘pasangan’ dengan tidak menyebutkan jenis kelamin.

Terlepas dari kontroversi kecil itu, Onward sangat tepat dinikmati bersama keluarga. Tema keluarga yang mengeksplore persaudaraan Ian dan Barley ini memiliki pesan-pesan moral yang bertahan lama ke depan. Dan sama seperti film Pixar lainnya, Onward memiliki nilai haru yang tak bisa ditahan hanya dengan tisu, karena momennya menyentuh hati dengan utuh.

Selamat menonton.

Onward | 2020 | Durasi: 103 menit | Sutradara: Dan Scanlon | Penulis: Dan Scanlon, Jason Headley, Keith Bunin | Produksi: Pixar Animation Studios, Walt Disney Pictures | Negara: Amerika Serikat | Pengisi Suara: Tom Holland, Chris Pratt, Julia Louis-Dreyfus, Octavia Spencer dst.(ham/den/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
31o
Kurs