Jumat, 26 April 2024

Hati-Hati Ketipu, Berikut Tips Menghindari Lowongan Kerja Palsu

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi lowongan pekerjaan. Foto: Pixabay

Keberadaan platform digital mempermudah dalam mencari dan menemukan lowongan kerja. Akan tetapi, perlu diwaspadai bahwa terdapat beberapa lowongan yang palsu.

“Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi ini lah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu,” kata Varun Mehta direktur di JobStreet Indonesia dalam siaran pers diterima Antara di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Lowongan kerja palsu bisa berdampak pada psikologis jobseeker atau pencari kerja, salah satunya kehilangan semangat mencari pekerjaan. Dengan demikian, JobStreet memberikan enam tips agar terhindar dari lowongan kerja palsu.

1. Pekerjaan yang terlalu bagus
Lowongan kerja yang menawarkan skenario terlalu bagus bisa jadi awal dari penupiuan, misalnya gaji besar dengan tugas-tugas ringan. Orang yang memiliki sedikit pengalaman kerja atau mencari pekerjaan paruh waktu, perlu waspada terhadap tawaran-tawaran seperti itu.

Ketika menemukan iklan lowongan kerja, perlu diperhatikan kredibilitas alamat dan nomor telepon perusahaan. Selain itu, perlu juga meriset perusahaan dan pekerjaan dengan mencari informasi terkait posisi yang ditawarkan seperti deskripsi pekerjaan dan gaji.

2. Hanya di media sosial
Perlu diwaspadai jika ada perekrut yang menghubungi hanya melalui media sosial. Perekrut perusahaam resmi biasanya berkomunikasi lewat email, telepon atau aplikasi lowongan kerja, platform yang menampilkan identitas mereka sebenarnya.

Beberapa perekrut mungkin mengirim pesan melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang formal.

3. Email mencurigakan
Berkomunikasi melalui email tidak hanya menandakan perekrut itu adalah sah. Jobseeker juga perlu mencermati isi dan alamat lowongan kerja.

Jika alamat email tidak sesuai dengan perusahaan tempat perekrut bekerja, perlu di waspada bahwa lowongan itu adalah palsu.

4. Perekrut menanyakan informasi pribadi
Perekrut sah hanya tertarik pada hal-hal yang ada di CV pelamar, seperti latar belakang pendidikan, keahlian dan pekerjaan. Waspada jika perekrut meminta lebih banyak informasi pribadi, seperti rekening bank, hanya boleh diberikan ketika sudah diterima di perusahaan itu. JobStreet sering menemukan informasi pribadi yang diminta oleh perekrut palsu, seperti KTP, SIM, kartu keluarga, fotokopi ijazah, transksrip nilai dan NPWP secara rinci.

Lowongan kerja yang sah biasanya meminta data-data pribadi ketika sudah melalui tahap wawancara.

5. Pekerjaan tanpa surat lamaran
Meski zaman sudah berubah, pencari kerja perlu waspada jika ada orang yang menghubungi dan menawarkan pekerjaan, apalagi jika tidak pernah melamar ke tempat itu.

6. Perekrut meminta uang
Pencari kerja juga perlu waspada jika diminta uang yang dijanjikan akan mendapat gaji yang lebih besar pada kemudian hari. Menurut JobStreet, bisa jadi lowongan itu palsu.(ant/tik/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Jumat, 26 April 2024
Kurs