Jumat, 29 Maret 2024

Jangan Abaikan Kesehatan Mobil Sebelum Mudik, Berikut Tipsnya

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Salah satu montir Bengkel Mobil Arek Suroboyo saat melakukan service atau pengecekan mobil, Jumat (29/4/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Hari Raya Idulfitri tinggal beberapa hari lagi, pemerintah telah melenggangkan aturan mobilitas di berbagai sektor termasuk mudik lebaran.

Meski pemerintah menyediakan berbagai moda transportasi umum hingga memfasilitasi mudik gratis, namun sepertinya mudik menggunakan kendaraan pribadi masih yang paling difavoritkan.

Ini terlihat dari macetnya berbagai ruas tol yang ada di Indonesia sejak arus mudik di mulai, seperti di tol Cikampek, mobil mengular hingga beberapa kilometer jauhnya.

Akhiyat pemilik Bengkel Mobil Arek Suroboyo membagikan tips dalam mempersiapkan mobil sebelum bersiap digunakan mudik lebaran bersama keluarga, berikut ini:

1. Lampu Mobil

“Kesiapan lampu mobil adalah unsur pertama yang penting, karena mobil ini adalah satu kesatuan alat transportasi,” kata Akhiyat kepada suarasurabaya.net, Jumat (29/4/2022).

Akhiyat melanjutkan, pengecekan pada lampu mobil sama halnya dengen pengecekan secara general. Sehingga setiap perkilometer harus dicek kembali.

“Hitungannya 10.000 kilometer, kemudian 30.000 kilometer. Jadi berkelipatan, untuk selalu mengecek kendaraan secara berkala,” imbuhnya.

Apabila kendaraan masih belum mencapai per kilometer jarak tempuh sesuai yang disebutkan oleh Akhiyat, maka kendaraan masih normal untuk digunakan. Terutama lampu, namun dirinya berpesan tetap untuk dicek sebelum berpergian jauh.

2. Minyak Rem

Yang kedua, Akhiyat mengimbau untuk tidak lupa mengganti minyak rem, karena minyak rem bisa mencapai tahap ‘kelelahan’.

“Karena pada saat rem bekerja bisa menghasilkan panas hingga mencapai 140 derajat celcius pada saat pemakaian, apalagi dengan beban berat,” katanya.

Karena itu, dalam menempuh perjalanan jauh sebaiknya pengecekan minya rem harus dicek kembali, guna mengutamakan keselamatan pengendara.

Sama halnya dengan pengecekan general secara ribuan kilo sebelumnya, penggantian minyak rem harus diganti sesaat sesudah mencapai tahap 10.000-30.000 kilometer supaya minyak tidak menjadi air.

“Penyebab faktor ‘kelelahan’ pada minyak rem adalah kondensasi, apabila sudah menjadi air akan merusak rem dan menyebabkan piston berkarat,” imbuhnya.

3. Kelistrikan Mobil

Pemilik Bengkel Mobil Arek Suroboyo itu berpesan untuk mengecek kondisi kelistrikan mobil, termasuk kondisi aki.

“Ukuran kesehatan aki mobil juga harus dicek, minimal jangan sampai di bawah 90 persen. 90 persen itu sudah batas maksimal.”

Kata Akhiyat, demi kenyamanan mobil berkendara jarak tempuh jauh harus teliti dalam mengecek kondisi aki. Jika tidak, maka risikonya saat di tengah perjalanan mobil bisa mogok dan sebagainya.

Selain aki komponen yang termasuk kelistrikan mobil adalah dinamo ampere. Dinamo ampere berfungsi untuk memenuhi kebutuhan listrik di dalam satu mobil.

“Jadi bukan aki yang menjadi acuan dari kelistrikan mobil, tapi dinamo ampere. Aki hanya menyesuaikan kondisi dinamo ampere,” ujarnya.

4. Karet Wiper

Meski musim kemarau diprediksi menjelang bulan April, Akhiyat tetap menyarankan untuk mengecek karet wiper sebagai penghalau kaca mobil depan saat hujan. Hal ini untuk berjaga pada kondisi cuaca yang tidak menentu ini.

“Karet wiper kalau sudah keras harus diganti, karena nantinya bisa membuat kaca mobil tergores dan menganggu pandangan pengendara mobil.”

5. Ban Mobil

Bagian utama yang tidak kalah penting lainnya adalah mengecek ban mobil.

“Apalagi banyak pemudik yang lewat jalan tol, karena jalan tol teksturnya bukan diaspal tapi dibeton. Ini membuat ban tidak bersandar dengan baik sehingga riskan membuat ban menjadi selip, hingga merusak kaki-kaki ban,” tutur Akhyat.

Untuk itu, dirinya menyarankan pengendara mobil untuk memperhatikan tekanan ban yakni minimal 30 psi.

“Tidak boleh di bawah 30 psi dan jangan lebih dari 33 psi. Idealnya adalah 30 psi, karena kalau lebih dari itu bisa merusak kaki-kaki ban,” ia menambahkan.

6. Cooling System

Saat berada di kondisi macet, mobil akan mengalami panas karena mesin mobil yang masih menyala dan tidak ada sirkulasi udara atau aerodinamis.

“Panas yang berlebihan ini bisa menyebabkan overhead hingga menyebabkan selang-selang bisa pecah, itu yang menjadi kendala mobil saat berada di jalanan yang macet,” jelasnya.

Cooling system harus dicek kembali untuk memastikan kemungkinan yang tidak diinginkan saat mudik.

Mengingat momentum mudik lebaran yang sudah kembali dilenggangkan ini, keselamatan pengemudi adalah faktor utama dalam menempuh perjalanan jauh.

Kata Akhiyat, faktor-faktor kecelakaan adalah hal yang harus diminimalisir dengan cara mulai dari mempersiapkan kendaraan pribadi dalam menempuh perjalanan jauh.

“Selain faktor eksternal seperti kendaraan, faktor di internal diri juga perlu disiapkan. Seperti kesiapan mental dan kesehatan karena sudah dua tahunan masyarakat tidak merasakan dinamika mudik lebaran,” pungkasnya.(wld/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs