Selasa, 14 Mei 2024

Psikolog: Gen Z Perlu Didukung agar Potensinya Keluar

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Gen Z disebut terlahir dan tumbuh langsung di dunia digital atau teknologi yang memberi banyak kemudahan, cepat, instan, sekaligus segala rintangan. Ilustrasi: iStock

Tara de Thouars psikolog mengebut Gen Z memerlukan dukungan yang tepat termasuk dari keluarga supaya potensi dirinya keluar.

“Semua Gen Z punya ciri, karakter yang kuat. Kalaupun potensi itu ada tapi tidak didukung, tidak dipupuk ya tidak akan keluar,” kata Tara dilansir dari Antara pada Sabtu (12/8/2023)

Tara mengingatkan bahwa Gen Z menghadapi banyak tantangan. Meski begitu, mereka tetap mencoba tetap produktif dan menjaga kesehatan mentalnya.

Menurut alumnus Universitas Indonesia tersebut, Gen Z menjadi kelompok usia yang paling rentan mengalami masalah mental.

“Tetapi mereka punya kesadaran yang bagus untuk dirinya. Tahu ambisius, overthinking, tidak mau kalah dari teman-temannya, FOMO (fear of missing out). Tetapi juga ingin menjaga work life balanced,” tutur Tara.

Tara juga mengungkapkan bahwa Gen Z amat kreatif dan inovatif. Mereka begitu open minded (berpikiran terbuka) dan ingin mencoba hal-hal baru yang sebetulnya tidak ada di generasi-generasi sebelumnya.

Kreativitas Gen Z, kata Tara berbeda dengan generasi sebelumnya termasuk Generasi X dan Boomer yang menjadikan loyalitas dan kerja keras sebagai nilai utama.

Orang-orang yang termasuk kategori Gen Z lahir tahun 1997 sampai 2012 atau yang saat ini berusia sekitar 11 tahun sampai 27 tahun.

Menurut Tara, mereka terlahir dan tumbuh langsung di dunia digital atau teknologi yang memberikan banyak kemudahan, cepat, instan, sekaligus segala rintangan.

Berbicara tantangan, menurut Tara, Gen Z menghadapi banyak tuntutan dari generasi sebelumnya. Termasuk orang tua dan bahkan diri mereka sendiri.

Karena mereka terlahir di dunia serba digital dengan segala kemudahan dan rintangan, plus perbedaan kultur dengan generasi-generasi sebelumnya, tak jarang kondisi itu membuat mereka dipandang sebelah mata.

“Mereka biasanya banyak diistilahkan dengan kata-kata Gen Z itu FOMO-an, cuek, mager (malas gerak), tidak sopan, agresif atau impulsif,” tutur Tara.

Kendati begitu, Tara menegaskan bahwa Gen Z dikatakan sangat amat spesial karena mempunyai karakter dan visi yang sebetulnya kuat. (ant/saf/faz)

Bagikan
Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 14 Mei 2024
27o
Kurs