Minggu, 28 April 2024

Kepala BKKBN: Calon Pengantin Harus Paham Anatomi Alat Reproduksi untuk Cegah Stunting

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - BKKBN menyebut usia ideal menikah bagi laki-laki adalah 25 tahun dan perempuan 21 tahun. Ilustrasi: Getty Images

Hasto Wardoyo Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut pentingnya calon pengantin memahami anatomi alat reproduksi untuk mempersiapkan kehamilan, guna mencegah anak stunting.

“Bentuk-bentuk selaput dara (hymen) pada organ reproduksi perempuan itu bervariasi. Tipe hymen yang di tengah itu adalah lubangnya, nomor satu dan dua lubangnya lebar selaputnya kecil. Ini kalau berhubungan seks pertama kali kemungkinan berdarah kecil, karena ini cukup berlubang (anoler) bentuknya,” kata Hasto, dilansir Antara, Senin (18/3/2024).

Hasto juga memaparkan materi tentang anatomi alat reproduksi tersebut pada kelas pranikah seri keempat, yang diselenggarakan secara daring pada, Jumat (15/3/2024) lalu.

“Penting bagi calon pengantin untuk memahami betul anatomi reproduksi laki-laki dan perempuan untuk menghindari kesalahpahaman ketika nanti melakukan hubungan suami istri. Saya pernah didatangi pasien yang baru satu hari menikah, si suami meminta cerai karena ragu dengan keperawanan istri,” katanya.

Ia pun menegaskan, kesalahpahaman dan kurangnya kesadaran untuk mempelajari kembali fungsi alat reproduksi tersebut sangat membahayakan bagi ketahanan keluarga.

“Ada juga yang bentuknya melingkar, nomor tiga. Ini bisa elastis bisa tidak, bagi yang elastis, kalau berhubungan seks bisa berdarah, dan bagi yang kaku bisa robek,” jelasnya.

Selain itu, Kata Hasto, bagi hymen perempuan yang tengahnya bersekat, bisa robek atau tidak, bahkan, robekan terjadi pada saat melahirkan.

“Hymen yang mempunyai lubang agak lebar, biasanya berdarah. Namun, bila lubangnya sangat kecil di tengah, bisa saja sangat sulit untuk berhubungan suami-istri, bahkan perlu dirobek dengan pisau kecil oleh dokter, tapi itu tidak sakit,” katanya.

Ia menambahkan, ada juga perempuan yang memiliki hymen berbentuk saringan, yang disebut kribriformis, di mana terdapat lubang kecil-kecil tapi banyak. Perempuan dengan tipe hymen ini siklus menstruasinya masih lancar, serta umumnya berdarah pada pertama kali berhubungan suami-istri.

“Ada juga bentuk hymen nomor sembilan, tidak normal atau tidak ada lubangnya, istilahnya imperforata. Hymen yang tidak berlubang menimbulkan sakit perut karena darah menstruasinya tertampung di dalam,” ungkapnya.

Hasto menegaskan, pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, khususnya bagi perempuan, karena organ reproduksi perempuan memiliki tiga lubang, yakni rahim di tengah, kandung kemih di bagian depan, dan di belakang ada saluran buang air besar, di mana organ tersebut langsung menembus ke rongga perut.

Lain halnya dengan pria yang hanya memiliki dua lubang, yakni saluran kandung kemih dan saluran sperma.

“Kalau ada bakteri dari vagina naik ke saluran leher rahim, naik ke dalam rahim, masuk lagi ke saluran telur, bakteri bisa sampai ke sekitar usus, sehingga perempuan yang keputihan terlalu lama bisa terjadi infeksi nyeri di perut, bisa bernanah,” kata dia.

Menurutnya, banyak sekali perempuan yang tidak bisa hamil gara-gara saluran telurnya bernanah hanya karena keputihan yang tidak disembuhkan. “Hati-hati ada perempuan yang sulit hamil, ternyata saluran telurnya buntu,” ujarnya.

Supaya mencegah timbulnya penyakit, ia mengingatkan agar laki-laki menjaga kebersihan alat kelaminnya, karena ketika melakukan hubungan suami-istri, laki-laki bisa menularkan bakteri ke alat kelamin wanita. (ant/sya/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
27o
Kurs