Sabtu, 27 Desember 2025

Masjid di Wilayah Krisis Air Lumajang Kesulitan Air Wudhu

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kabupaten Lumajang telah menetapkan status siaga darurat kekeringan, dengan peta wilayah krisis air bersih mencakup 27 Desa yang tersebar di 6 Kecamatan. Dan memasuki Ramadhan kali ini, warga di daerah kekeringan tersebut juga dihadapkan dengan sulitnya memperoleh air bersih untuk kebutuhan beribadah.

Hal ini terungkap dari pantauan di Kantor Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Lumajang, Kamis (18/6/2015), yang menerima cukup banyak permintaan bantuan distribusi air bersih untuk tempat ibadah di wilayah kekeringan. Permintaan itu diajukan oleh takmir masjid dan musholla dari berbagai Desa.

“Hari ini, kami mendapatkan lagi pengajuan bantuan pengiriman air bersih dari takmir masjid di wilayah Ranuyoso. Sebelumnya ada beberapa Desa lainnya yang juga mengajukan bantuan pengiriman air bersih serupa,” kata Atok Hasan Sanusi, pengurus BAZ Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM.

Dari keterangan takmir masjid yang mengajukan permohonan bantuan, disampaikan jika memasuki Ramadhan kali ini kondisi krisis air bersih yang terjadi semakin parah di daerah-daerah kekeringan tersebut. Padahal, di tempat-tempat ibadah seperti masjid dan mushola sangat dibutuhkan suplai air bersih untuk kepentingan bersuci atau wudhu bagi para jamaah.

Namun yang terjadi adalah, bak air yang ada di masjid dan mushola kering. Sehingga jamaah yang akan beribadah, kesulitan untuk mengambil wudhu. “Kalau mau bersuci, jamaah terpaksa harus menggunakan stok air di rumahnya masing-masing. Pasahal, simpanan air mereka untuk kebutuhan minum dan memasak juga minim. Kalau tidak ada, warga terpaksa bertayamum,” ujarnya.

Warga di wilayah krisis air bersih ini, biasanya menyimpan air dalam jirigen-jirigen berukuran 20 liter. Jirigen ini baru terisi saat suplai air dari mobil tangki BPBD datang mendistribusikan air bersih ke desanya.

Jika tidak, warga terpaksa harus menempuh jarak berkilo-kilometer jauhnya ke sumber air yang ada. Kendati, sumber air tersebut kondisinya juga mulai mengering dan tingkat higienitasnya juga rendah.

“Jadi, untuk kebutuhan suplai air guna kebutuhan minum dan memasak disuplai bergantian oleh BPBD. Tapi untuk kebutuhan di tempat ibadah ini, warga yang sulit untuk mendapatkan pengiriman air sehingga meminta bantuan ke BAZ,” jelasnya.

Hanya saja, permohonan bantuan air bersih ini belum bisa dipenuhi pengurus BAZ Kabupaten Lumajang. Karena permintaan bantuan itu akan dikoordinasikan terlebih dulu dengan BPBD Kabupaten Lumajang.

Koordinasi itu perlu dilakukan, untuk memastikan bahwa BPBD bisa menyediakan mobil tangkinya untuk mendistribusikan air bersih sampai ke lokasi daerah kekeringan, sesuai permintaan yang diterima. (her/wak)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 27 Desember 2025
25o
Kurs