Sabtu, 20 Desember 2025

WNI Pendukung Kedua Paslon Mencoblos di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) mengantre menggunakan hak suara Pemilu 2019 di TPS KBRI Kuala Lumpur di Malaysia, Minggu (14/4/2019). Sebanyak 80 hingga 90 persen dari 1,5 juta WNI di seluruh Malaysia mengikuti Pemilu serentak 2019 lebih awal. Foto: Antara

Ratusan warga negara Indonesia menyalurkan hak suaranya dalam Pemilu 2019 di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) di Jalan Tun Ismail, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (14/4/2019) sejak pukul 08.00 waktu setempat.

Mereka terdiri atas pendukung pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Massa pendukung Prabowo-Sandiaga bergerombol di sisi kanan depan SIKL mulai pagi hingga siang hari. Sedangkan pendukung Jokowi-Makruf Amin berdiri di sisi kiri dengan membawa atribut, kaos dan poster.

Mereka meneriakan nama calon masing-masing sembari meneriakkan yel-yel serta bernyanyi-nyanyi. Antusiame mereka untuk memilih pasangan calon yang mereka dukung menambah ramai suasana tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2019 di SIKL.

Mukhammad Farid Makruf Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur sempat mendatangi massa dan menyampaikan agar tidak menimbulkan keributan karena berada di negara orang dan bisa dihentikan aktivitasnya oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM).

“Lebih baik menahan diri agar tidak menimbulkan keributan daripada dilarang oleh polisi Malaysia dan tidak bisa beraktivitas,” ujar Faried.

Antrean di TPS SIKL panjang karena para pemilih yang sebagian besar merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terdaftar sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang baru boleh memilih satu jam sebelum penutupan TPS pada pukul 18.00 waktu setempat.

Untuk menghindari suasana memanas, KPU dan Bawaslu RI melalui PPLN dan Panwaslu RI kemudian mengizinkan para pemilih DPK menggunakan hak pilihnya setelah jam 12.00 tanpa menunggu satu jam sebelum pukul 18.00 waktu setempat.

Situasi yang sama juga terjadi di Wisma Duta Jalan U Thant. Rusdi Kirana Dubes RI di Kuala Lumpur akhirnya mengizinkan WNI yang beridentitas masuk ke Wisma Duta tanpa menunggu jadwal DPT satu jam sebelum penutupan sebagaimana dijadwalkan sebelumnya.

Untuk mengantisipasi kebosanan massa di SIKL-WNI yang hendak mencoblos ini sudah lama menunggu di bawah terik matahari, maka pihak berwenang di SIKL memutar lagu-lagu Indonesia yang diperdengarkan melalui pengeras suara.

Pemungutan suara metode ketiga dalam Pemilu 2019 di luar negeri itu juga diikuti puluhan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas Petronas Perak yang datang ke SIKL dengan difasilitasi mobil bus oleh kampus-nya dari Perak ke Kuala Lumpur.

Para pemilih datang ke SIKL dengan menggunakan belasan bus, kereta KTM dari Stasiun Putra sebelah SIKL dan menggunakan sepeda motor.(ant/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 20 Desember 2025
25o
Kurs