Sabtu, 21 Juni 2025

Gubernur BI Optimistis Nilai Tukar Rupiah Semakin Menguat

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Perry Warjiyo Gubernur BI di Jakarta, Jumat (4/10/2019). Foto: Bank Indonesia

Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia optimistis rupiah semakin menguat mencermati nilai tukar yang diperdagangkan pada Jumat sore ini tumbuh di bawah Rp14.000 per dolar AS di tengah pandemi Covid-19.

“Alhamdulilah terus menunjukkan penguatan sejalan dengan pandangan kami bahwa nilai tukar, untuk hari ini pun masih undervalue sehingga ke depan masih berpotensi menguat,” katanya dalam keterangan pers daring di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Adapun perkembangan nilai tukar rupiah yang diperdagangkan bid over hingga Jumat sore mencapai Rp13.855 per dolar AS dan over mencapai Rp13.960 per dolar AS.

Gubernur BI mengungkapkan beberapa faktor yang mendorong rupiah menguat di antaranya inflasi dan defisit transaksi berjalan yang rendah, kemudian perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri serta premi risiko yang menurun.

Perry menjelaskan tingkat inflasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2020 merupakan inflasi yang rendah yakni mencapai 2,19 persen dibandingkan tahun lalu.

Sedangkan perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri untuk surat berharga negara (SBN) saat ini mencapai 7,06 persen untuk tenor 10 tahun.

Suku bunga SBN itu, kata dia, jika dibandingkan yang ditawarkan Amerika Serikat sebesar 0,8 persen sehingga bedanya signifikan yakni 6,2 persen.

“Imbal hasil investasi aset keuangan Indonesia khususnya SBN masih tinggi,” katanya, seperti dilaporkan Antara.

Sementara itu, indikator lainnya juga mendukung penguatan nilai tukar rupiah yakni premi risiko yang menunjukkan tren penurunan.

Premi risiko atau credit default swap (CDS) untuk Indonesia, lanjut dia, saat ini mencapai poin 126, atau turun dibandingkan pada perdagangan sebelumnya mencapai 245.

Namun, premi risiko saat ini yang mencapai 126 masih lebih tinggi dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19 yang menyentuh level 66-68.

“Dengan premi risiko lebih rendah itu akan mendukung nilai tukar yang menguat ke depan, potensi itu ada,” katanya.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Sabtu, 21 Juni 2025
34o
Kurs