Jumat, 6 Juni 2025

Manggung Lagi di Surabaya, Mel Shandy Kenang Masa Kejayaan

Laporan oleh Budi Leksono
Bagikan
Kiri-Kanan: Dany Sabian, Mel Shandy, Sastra Harijanto,dan Lady Avisha ketika ditemui di Surabaya pada Jumat (23/6/2023) malam. Foto: Shava suarasurabaya.net

Surabaya merupakan kota spesial bagi Mel Shandy. Lady rocker era 80 dan 90an itu mengaku memulai kariernya dari Kota Pahlawan. Tak heran jika kembali ke Surabaya serasa nostalgia untuknya.

Pemilik nama lengkap Melinda Susilarini ini sebenarnya asli Bandung. Namun kariernya meroket setelah hijrah ke Surabaya. Pada saat itu ia berada di bawah naungan label Logiss Records milik Log Zhelebour.

“Nama besar saya berawal dari Surabaya. Bersama Mas Log. Bahkan, orang-orang mengira saya dari Surabaya. Termasuk di tanah kelahiran saya sendiri di Bandung,” aku Mel Shandy ketika ditemui di Surabaya pada Jumat (23/6/2023) malam.

Mel Shandy menyebut Surabaya seperti rumah sendiri. Maklum, dia cukup lama di Kota Pahlawan. Mulai 1989 hingga awal 2000. Kala itu dia dikenal sebagai lady rocker andalan Logiss Records.

“Saya terakhir kali ke Surabaya sebelum pandemi Covid-19. Pada saat itu saya menjadu juri dan bintang tamu di salah satu mal,” kenang istri Dany Sabian tersebut.

Setelah pandemi Covid-19 berakhir, Mel Shandy kembali menyapa para pecinta musik rock di Kota Pahlawan. Dia akan tampil dalam di event Surabaya Special Rock Night pada Sabtu (24/6/2023) malam.

Penyanyi yang hits dengan lagu Bianglala serta Ulah Tuan dan Nona tersebut hadir bersama Lady Avisha, rekan duetnya dulu semasa mengikuti Festival Rock se-Indonesia IV pada 1987.

Demi menikmati nostalgia di Kota Pahlawan, Mel Shandy memilih menempuh perjalanan darat dari rumahnya di Bandung menuju Surabaya.

“Kami bersahabat dari kecil. Saya, Mel, Cut Irna, dan Nike Ardilla. Jadi saat ada kesempatan ke Surabaya, kami naik mobil dari Bandung sekaligus tapak tilas perjuangan kami dulu,” bilang Lady Avisha.

Sastra Harijanto Tjondrokusumo dari Komunitas Indonesia Satu menceritakan, kesempatan untuk mendatangkan Mel Shandy ke Surabaya tak lepas dari campur tangan Cut Irna.

“Digagas begitu cepat sekali. Hanya diberi waktu selama lima hari oleh Cut Irna,” ungkap Harijanto. (bud/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Jumat, 6 Juni 2025
33o
Kurs