Sedekah Bumi Lidah Kulon, Pemuda Jadi Motor Pelestarian Budaya

Gebyar Tasyakuran Sedekah Bumi yang digelar oleh karang taruna (kartar) Kelurahan Lidah Kulon, sekaligus ingin mengenalkan budaya itu ke generasi muda.

Galih Sena ketua panitia acara menerangkan, tahun ini menjadi gelaran Sedekah Bumi yang beda dari sebelumnya. Hal ini karena lebih dari 50 persen panitia berasal dari anak-anak muda.

“Biasanya kalau acara sedekah bumi yang handle adalah bapak-bapak, tahun ini lebih banyak anak muda yang turun tangan,” katanya, Minggu (27/7/2025).

Selain itu, tahun ini acara sedekah bumi di Kelurahan Lidah Kulon mengambil tema “Berakar di Budaya, Bertumbuh pada Diri Pemuda”.

“Masyarakat Lidah Kulon itu kan masih memegang teguh budayanya. Dan harapannya bisa menular dan mengakar ke pemudanya, karena budaya tidak akan tumbuh subur jika tidak ada pemuda,” ungkapnya.

Galih mengatakan, gelaran sedekah bumi di Kelurahan Lidah Kulon biasanya diadakan tiap Minggu kelima pada bulan Suro, sebagai ungkapan syukur pada Tuhan.

Tahun ini, lanjut Galih, ada 12 kelompok peserta yang terlibat dari dua RW. Sementara hasil bumi yang dikumpulkan warga mencapai 24 gunungan.

Gelaran sedekah bumi yang menyedot ribuan massa di Kelurahan Lidah Kulon ini juga mendapat apresiasi dari Febryan Kiswanto Ketua Kartar Surabaya.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Feb itu, gelaran sedekah bumi ini menjadi langkah nyata dalam melestarikan budaya, terutama di Surabaya.

“Selain itu, dengan melibatkan anak-anak muda, ini menunjukkan bahwa teman-teman muda kita ikut mengambil bagian dari solusi atas pembangunan dan tidak melupakan akar dari budayanya,” jelasnya.

Cak Feb berharap, dengan melibatkan anak-anak muda, sekaligus bisa menjaga dan melestarikan warisan budaya. (kir/saf/ham)