
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) meninjau Kota Surabaya untuk mengecek cara menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
Teguh Setyabudi Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri dalam Rapat Koordinasi Monitoring Kamtibmas Kota Surabaya yang berlangsung di Graha Sawunggaling, Kamis (11/9/2025), mengapresiasi program Kampung Pancasila yang melibatkan ribuan ASN sebagai pendamping.
“Saya memberikan apresiasi terhadap pembentukan Kampung Pancasila. Bahkan, ada lebih dari 6.000 ASN (Aparatur Sipil Negara) Pendamping yang diterjunkan di 1.361 RW Surabaya,” ujar Teguh.
Menurutnya, aktivasi dan penguatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) penting dilakukan setiap daerah, termasuk Surabaya dengan program Kampung Pancasila.
“Kita tahu bahwasannya Siskamling di berbagai daerah itu bukan hal yang baru, termasuk di Kota Surabaya. Bahkan di Kota Surabaya sudah diinisiasi, diperkuat, dengan adanya pembentukan Kampung Pancasila,” jelasnya.
Namun ia minta ada penguatan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaannya.
“Tadi kami juga sudah sampaikan kepada Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) untuk Satgas Kemasyarakatan, khususnya yang menyangkut masalah Siskamling itu bisa ada penebalan, ada penguatan terkait SOP-nya. Baik SOP yang menyangkut masalah petugasnya, tata kelola, manajemen, sarpras, kemudian juga terkait pelaporan dan tindak lanjutnya,” kata Teguh.
“Tadi disampaikan bahwasannya jumlah Poskamling (Surabaya) itu ada lebih dari 9.000. Itu luar biasa dan ini bisa menjadi penguatan bagaimana Siskamling di Kota Surabaya bisa lebih bagus lagi,” imbuhnya.
Selain Poskamling, Teguh menyebut penting juga adanya Pos Perlindungan Masyarakat (Poslinmas), lalu sarana prasarana di setiap Poskamling dan Poslinmas untuk mendukung keamanan warga.
“Tadi Pak Wali Kota sudah menyampaikan, akan segera menyampaikan SOP-nya. Nanti kita kaji dan mungkin akan kita bahas untuk bagaimana kita juga membuat suatu prosedur SOP yang secara nasional,” tutur Teguh.
Sementara itu, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menegaskan bahwa salah satu tujuan pembentukan Kampung Pancasila untuk memperkuat keamanan lingkungan melalui Siskamling.
“Jadi dikuatkan dengan Siskamling yang di kampung-kampung untuk menjaga bagaimana keamanan kota ini bisa dipastikan membuat warganya merasa aman dan nyaman,” katanya.
Pembentukan Kampung Pancasila di Surabaya melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk generasi muda atau Gen Z.
“Karena keguyuban dan kerukunan itu jauh lebih penting daripada yang lainnya. Karena itulah cikal bakal untuk menjaga, menjalankan setiap kampung. Karena kota ini kuat kalau kampungnya juga kuat, diawali dari kampung,” tegasnya.
Kampung Pancasila di Surabaya sudah mulai berjalan Juni 2025.
“Sehingga memang (di Surabaya) sudah ada seperti Siskamling. Karena itulah (saat terjadi aksi massa), ada yang melakukan perlawanan seperti masyarakat Wonokromo, Pabean Cantian, Bubutan, dan banyak titik-titik tertentu,” jelasnya.
Ia memastikan, pola pengamanan di setiap Kampung Pancasila akan diatur agar dapat mendukung keamanan di pusat kota.
“Karena tengah kota ini kita seperti tahu ya, nanti yang ada di rumah-rumah itu kan yang menjaga di setiap sudutnya, bukan di tengah-tengahnya,” ujarnya.
SOP Kampung Pancasila di Surabaya akan segera disampaikan kepada Kemendagri untuk dikaji lebih lanjut.
“Nanti saya menyampaikan SOP kami ke Pak Dirjen. Sehingga Pak Dirjen nanti insyaAllah akan memberikan masukan, arahan, sehingga ini akan lebih bisa dijalankan oleh masyarakat Surabaya,” tutupnya.(lta/kir)