Senin, 29 September 2025

Rupiah Menguat Awal Pekan, Dipengaruhi Data Inflasi AS yang Sesuai Perkiraan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Kurs rupiah naik. Foto: suarasurabaya.net

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan, Senin (29/9/2025), di Jakarta menguat sebesar 93 poin atau 0,56 persen menjadi Rp16.645 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.738 per dolar AS.

Lukman Leong analis mata uang Doo Financial Futures mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) ini dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai perkiraan.

Tercatat, Personal Consumption Expenditures (PCE) Inti month to month (MoM) AS naik 0,2 persen. “(Hal ini) membuka peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga,” katanya seperti dilansir Antara.

Mengutip Xinhua, PCE AS di bulan Agustus 2025 tumbuh 2,7 persen secara year on year (YoY), lebih tinggi dari pertumbuhan 2,6 persen pada bulan Juli.

Namun, biaya hidup meningkat karena harga makanan dan barang-barang lainnya menjadi lebih mahal pada bulan lalu dan harga jasa tetap tinggi.

Adapun PCE Inti secara tahunan, tumbuh 2,9 persen, sama dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Indeks inflasi inti ini masih lebih tinggi dari target 2 persen yang ditetapkan oleh Federal Reserve.

Sentimen konsumen yang di luar dugaan direvisi lebih rendah juga memberikan sentimen positif terhadap rupiah.

“Sentimen konsumen direvisi turun dari 55,4 ke 55,1, turun dari 58,2 bulan lalu,” ucap Lukman.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.650-Rp16.750 per dolar AS. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Senin, 29 September 2025
34o
Kurs