Selasa, 30 September 2025

Evakuasi Dramatis, Lengan Kiri Korban Ponpes Ambruk di Sidoarjo Harus Diamputasi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Nur Ahmad santri korban tragedi musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran Sidoarjo ambruk, tiba di IGD RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo pukul 22.18 WIB usai diamputasi saat evakuasi, Senin (29/9/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Evakuasi Nur Ahmad, santri korban tragedi musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran Sidoarjo ambruk, berlangsung dramatis, Senin (29/9/2025) malam.

Dokter Atok Irawan Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo menceritakan Nur Ahmad harus diamputasi lengan kiri karena saat dievakuasi posisinya tertelungkup, lengannya tertimbun bangunan.

“Jadi karena situasinya sempit, ini juga sebenarnya membahayakan jiwa untuk tenaga kesehatan (nakes) kami,” ungkapnya.

Ahmad yang semula masih sadar harus dibius di lokasi kejadian agar bisa dievakuasi.

“Jadi tetap pertolongan dibius di sana, kemudian juga luka dibiarkan terbuka. Lukanya ditutup cuma akhirnya dilakukan pembersihan lagi, dijahit ulang sampai pukul 01.30 WIB dini hari ini,” tuturnya.

Siang ini, ia masih di ruangan ICU, namun sudah sadar pascaoperasi.(lta/kir/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Selasa, 30 September 2025
29o
Kurs