Rabu, 8 Oktober 2025

Pertamina Tegaskan Tak Cari Untung di Tengah Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Simon Aloysius Mantiri Direktur Utama Pertamina menjawab pertanyaan wartawan saat dia tiba di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat (19/9/2025) untuk menghadap Prabowo Subianto Presiden. Foto: Antara

PT Pertamina (Persero) menegaskan tidak mencari untung di tengah-tengah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang dialami oleh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.

“Pertamina tidak memanfaatkan situasi ini (kelangkaan BBM swasta). Kami juga tidak mencari keuntungan,” ucap Simon Aloysius Mantiri Direktur Utama Pertamina dilansir dari Antara, Selasa (7/10/2025) malam.

Simon menyampaikan bahwa pembicaraan dengan badan usaha pengelola SPBU swasta terus berlangsung untuk mencapai kesepakatan.

Dalam berdiskusi pun, baik Pertamina maupun pengelola SPBU swasta saling terbuka satu sama lain.

“Kami sama-sama open book agar harga di masyarakat tidak terpengaruh. Agar tidak ada kenaikan harga di masyarakat,” kata Simon.

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga mengatakan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU bp) sepakat menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke pembicaraan yang lebih teknis.

“Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis,” ujar Roberth MV Dumatubun Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Senin (6/10/2025).

Roberth mengatakan, tahap selanjutnya dari pembahasan kerja sama impor BBM adalah kesepakatan ihwal dokumen pernyataan dalam rangka menjaga Good Corporate Governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan antimonopoli, pencucian uang, penyuapan, dan lain-lain.

Selain itu, badan usaha pengelola SPBU swasta nantinya akan menyampaikan komoditi yang dibutuhkan, membahas kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum.

Roberth menekankan bahwa proses pengadaan berjalan dengan kesepakatan dari tiga badan usaha swasta tersebut, sebab pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama dan tidak terpisah-pisah.

Di sisi lain, Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan karena Shell perlu berkoordinasi dengan kantor pusat, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November sebab masih memiliki stok yang memadai. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Rabu, 8 Oktober 2025
32o
Kurs