Jumat, 17 Oktober 2025

Danantara Segera Alokasikan Investasi di Pasar Saham Indonesia

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Pandu Sjahrir CIO Danantara Indonesia saat menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Senin (28/7/2025). Foto: Antara

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) memastikan akan segera mengalokasikan investasinya ke pasar saham Indonesia.

“Mau secepatnya lah, kan bisa mulai mendaftar,” ujar Pandu Sjahrir Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia ​​​​di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, saat dilansir dari Antara, pada Jumat (17/10/2025).

Saat ini, kata dia, Danantara Indonesia baru bisa mulai mengalokasikan dananya ke berbagai instrumen investasi, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Ia mengatakan akan mengalokasikan investasi sebesar 80 persen dari dana yang dimiliki oleh Danantara Indonesia ke instrumen investasi di dalam negeri.

“Kita sekarang baru mulai melakukan investasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita akan berinvestasi sebagian besar untuk tahun ini sebesar 80 persen di dalam negeri,” ujar Pandu.

Ia mengungkapkan, saat ini Danantara Indonesia baru mengalokasikan investasinya ke pasar obligasi, utamanya Surat Berharga Negara (SBN) seiring terbatasnya waktu menjelang berakhirnya tahun 2025.

“Tahun ini, walaupun sisa 10 minggu, tapi kita mau mulai beraktivitas,” ujar Pandu.

Sebelumnya, Pandu mengungkapkan ketertarikan Danantara Indonesia untuk mengalokasikan investasinya ke pasar saham Indonesia.

Meski demikian, menurutnya, pasar saham Indonesia masih perlu meningkatkan terlebih dahulu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang saat ini sekitar 1 miliar dolar AS per hari menjadi hingga 8 miliar dolar AS per hari.

“Kita pengen (ingin) di public market equity. Tapi equity itu memang perlu likuiditas yang lebih banyak, yang tadi saya sebutkan (RNTH) kita hanya 1 miliar dolar AS per hari itu harus ditingkatkan, harus bisa 5 atau 8 miliar dolar AS per hari,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Inarno Djajadi Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp15,23 kuadriliun per Kamis (16/10), atau 68,78 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.

“Angka (nilai kapitalisasi pasar saham) tersebut tentunya telah mendekati target roadmap (Peta Jalan Pasar Modal Indonesia 2023-2027) kita, bisa kita lihat roadmap kita itu adalah 2023-2027 itu adalah 70 persen,” ucapnya.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menembus 8.124 per Kamis (16/10), atau tumbuh sejak awal tahun sebesar 14,76 year-to-date (ytd).(ant/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 17 Oktober 2025
31o
Kurs