Rabu, 22 Oktober 2025

Pencak Silat Ukir Sejarah, Tampil Pertama Kalinya di Asian Youth Games

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Pencak silat. Foto: INASGOC

Pencak silat mencatat tonggak bersejarah dengan tampil resmi sebagai cabang olahraga medali untuk pertama kalinya di ajang Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025.

“Ini adalah buah dari kerja keras dan diplomasi yang panjang. Dari awal, Persilat bersama NOC Indonesia meyakinkan panitia AYG dan tuan rumah bahwa pencak silat layak menjadi bagian dari pesta olahraga remaja Asia. Kini, pencak silat bukan lagi ekshibisi, tapi cabang olahraga resmi yang memperebutkan medali,” kata Benny Sumarsono, mantan Ketua Harian Persilat, dikutip Antara, Selasa (21/10/2025).

Langkah ini menjadi hasil perjuangan panjang Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) bersama Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dalam memperjuangkan pengakuan internasional terhadap olahraga bela diri warisan Nusantara tersebut. Setelah melewati proses diplomasi intensif, tuan rumah Bahrain akhirnya menyetujui pencak silat menjadi cabang resmi setelah sebelumnya hanya berstatus eksibisi.

Pelaksanaan cabang pencak silat di Asian Youth Games Bahrain 2025 berjalan lancar dan mendapat apresiasi luas. Sebanyak 14 negara berpartisipasi yang merupakan sebuah tanda bahwa semakin luasnya penerimaan olahraga ini di kawasan Asia. Distribusi medali juga menunjukkan persaingan yang merata.

Selain Indonesia yang meraih medali emas dan perak, Uzbekistan berhasil membawa pulang satu emas dan satu perunggu, sedangkan Filipina juga mengamankan satu emas. Tuan rumah Bahrain dan Kirgiztan meraih masing-masing satu perak, sementara Kamboja, Iran, Kazakhstan, dan Malaysia memperoleh satu perunggu.

Momentum bersejarah tersebut turut disaksikan langsung oleh Ardi Hermawan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Bahrain yang hadir di Hall 1 Exhibition World Bahrain.

Dalam seremoni pembukaan, ia bersama Teddy Suratmadji Sekretaris Jenderal Persilat, menyerahkan kujang yang merupakan senjata tradisional asal Indonesia sebagai simbol dimulainya kompetisi pencak silat di ajang tersebut.

“Hall 1 Exhibition World Bahrain menjadi saksi lahirnya medali emas pertama pencak silat di Asian Youth Games. Ini bukan hanya sejarah bagi Indonesia, tapi juga bukti bahwa pencak silat kini benar-benar diterima di Asia,” kata Benny menambahkan.

Raja Sapta Oktohari Ketua Umum NOC Indonesia menyebut keberhasilan pencak silat di Bahrain sebagai bukti nyata kolaborasi dan diplomasi olahraga Indonesia di level internasional.

“Medali emas ini bukan hanya kemenangan atlet, tapi juga kemenangan diplomasi olahraga Indonesia. Pencak silat adalah identitas bangsa, dan hari ini dunia menyaksikan bagaimana warisan budaya kita berdiri sejajar di pentas Asia,” katanya.

Okto menegaskan NOC Indonesia akan terus mendorong agar pencak silat semakin mendunia dan mendapat tempat di ajang-ajang olahraga internasional lain. “Ke depan, kita akan terus melihat pencak silat bisa kembali tampil di panggung-panggung dunia. Karena tujuan utamanya adalah membuat pencak silat mendunia,” kata dia menambahkan.

Sebagai bentuk apresiasi, Raja Sapta Oktohari juga mendapat kehormatan mengalungkan medali kepada para pemenang cabang pencak silat di Asian Youth Games Bahrain 2025, yang sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan pencak silat dunia.(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Rabu, 22 Oktober 2025
24o
Kurs