Rabu, 12 November 2025

Pemkot Surabaya Perkuat Sekolah Anti Bullying Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi anak korban perundungan atau bullying. Foto: freepik

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperketat pengawasan sekolah anti-bullying, berkaca dari tragedi ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga dilakukan salah satu siswa dengan latar belakang korban perundungan.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, pihaknya akan mengantisipasi bullying dengan memperkuat koordinasi bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk memastikan kejadian serupa tidak pernah terjadi di Kota Surabaya.

Ia menegaskan, peristiwa kekerasan di lingkungan sekolah berpotensi membahayakan masa depan anak, terutama jika korban mengalami trauma mendalam hingga memunculkan jiwa dendam.

“Peristiwa seperti itu membahayakan, apalagi jika anak memiliki jiwa dendam atau menjadi korban bullying. Hal ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Untuk mencegah munculnya benih-benih kekerasan dan perundungan, Pemkot Surabaya akan proaktif.

Melalui Dispendik, pemkot intensif mengadakan berbagai acara penyatuan yang melibatkan seluruh anak-anak sekolah.

“Untuk mencegahnya, kami akan mengadakan berbagai acara dengan Dinas Pendidikan untuk menyatukan anak-anak dari semua agama dan etnis,” jelasnya.

Menurutnya toleransi dan persatuan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman.

Ia menginstruksikan tegas, perundungan atau bullying tidak boleh ada di sekolah-sekolah Surabaya.

“Tidak boleh ada bullying. Hal ini harus dihindari dengan segala cara, karena menyangkut psikologis dan masa depan generasi muda kita,” tandasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
24o
Kurs