Pratikno Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengatakan, tingginya waktu menatap layar atau screen time anak dan remaja Indonesia, yakni 7,5 jam bahkan lebih, memicu peningkatan masalah kesehatan mental di Indonesia.
“Screen time kita sangat tinggi, lebih dari 7,5 jam. Bahkan anak-anak di bawah dua tahun pun menghadapi exposure screen time yang tinggi,” kata Pratikno, Rabu (26/11/2025).
Kondisi itu, menurutnya, berdampak pada kesehatan mental, kemampuan bersosialisasi, dan perkembangan perilaku anak. Dia menyebutnya sebagai ancaman kesehatan sosial jangka panjang yang perlu ditangani segera.
Dia menyebut, temuan dari Cek Kesehatan Gratis (CKG) menunjukkan semakin banyak warga, termasuk anak dan remaja, memiliki indikasi gangguan mental.
Pratikno menyorot perubahan perilaku akibat disrupsi teknologi, di mana anak-anak semakin banyak beraktivitas di dunia maya. Salah satu faktor pemicunya adalah tingginya paparan layar yang telah melampaui batas aman.
Dalam Dialog Multistakeholder Towards a Smart Governance, Menko PMK menegaskan kesehatan adalah fondasi pembangunan SDM unggul. Oleh karena itu, dia mendorong intervensi komprehensif untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai, termasuk penyediaan fasilitas yang mendorong aktivitas sosial secara langsung.
“Penanganan upaya komprehensif harus dilakukan supaya ada fasilitas untuk mendukung screen time. Sehingga anak-anak kita bersosial, mengurangi permasalahan-permasalahan kesehatan mental,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pratikno menyebut kesehatan mental merupakan isu nasional yang memerlukan kerja bersama lintas sektor. Dia meminta seluruh pemangku kepentingan berfokus memperbaiki ekosistem sosial anak sebagai langkah pencegahan.
“Ini kesehatan kami tangani secara komprehensif bahwa Presiden sudah jelas memprioritaskan itu,” tandasnya. (ant/ham/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
