Kamis, 27 November 2025

Purbaya Klaim Tekanan Ekonomi Sudah Menuju Pemulihan, Yakin Pertumbuhan di Atas Lima Persen

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan (Menkeu) menyapa media sebelum memberi keterangan di Jakarta. Foto: Antara

Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan (Menkeu) mengatakan, tekanan ekonomi yang terjadi beberapa bulan belakangan sekarang sudah berbalik menuju pemulihan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 berada di level 4,87 persen, kemudian meningkat menjadi 5,12 persen pada kuartal II, dan kembali melambat menjadi 5,04 persen pada kuartal III.

Menkeu optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 bisa mencapai 5,6 sampai 5,7 persen. Sehingga, laju pertumbuhan ekonomi setahun penuh bisa tembus 5,2 persen.

Pernyataan itu disampaikan Purbaya, siang hari ini, Kamis (26/11/2025), dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

“Kami berharap ekonomi di triwulan IV bisa tumbuh 5,6-5,7 persen. Kalau ini terjadi, maka momentum pertumbuhan ekonomi kita sudah berbalik, dari melambat ke arah percepatan. Laju pertumbuhan ekonomi setahun penuh bisa mencapai 5,2 persen,” ujarnya.

Di hadapan anggota dewan, Menkeu bilang salah satu sinyal pemulihan ekonomi yaitu pergerakan pasar saham yang naik signifikan. Pada penutupan perdagangan Rabu (26/11/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor baru di posisi 8.602 poin.

Walau pasar saham dianggap cuma dinikmati kalangan tertentu, Purbaya yakin rekor baru IHSG menjadi sinyal positif adanya perbaikan kondisi ekonomi yang dilihat para investor jangka panjang. Sehingga, investor jangka pendek juga berpeluang ikut masuk kalau kinerja positif terus dipertahankan.

Lebih lanjut, Menkeu menilai kebijakan penempatan Dana Pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) menjadi salah satu faktor pendorong pemulihan ekonomi.

Pemerintah memberikan injeksi dana sebanyak Rp200 triliun kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada 12 September 2025. Kemudian, nilai injeksi ditambah Rp76 triliun pada 10 November 2025 supaya sektor riil makin bergeliat.

Purbaya menyebut, stimulus itu meningkatkan optimisme masyarakat dan kembali memicu pergerakan ekonomi. Dia merujuk pada data indeks kepercayaan konsumen terhadap kinerja Pemerintah dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang meningkat menjadi 113,3 pada Oktober 2025 dari sebelumnya 101,5 pada September 2025.

Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah, Purbaya yakin masyarakat yang demonstrasi ke depan bakal berkurang. Selanjutnya, pemerintah bersama DPR bisa fokus menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat dengan menjalankan program-program yang sudah disetujui.

“Kuncinya ke depan adalah kita harus terus jaga momentum perbaikan ini. Jangan sampai hilang. Sehingga, kita bisa menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi lagi. Kalau kita bisa jaga ini, tahun depan kita bisa tumbuh 6 persen dengan tidak terlalu sulit saya pikir,” tandasnya.(rid/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 27 November 2025
29o
Kurs