Senin, 20 Mei 2024

Menkeu Prediksi Dampak Inflasi Kenaikan Elpiji Tidak Besar

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Chatib Basri Menteri Keuangan memprediksi dampak inflasi yang diakibatkan dari kenaikan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram yang dilakukan PT Pertamina, tidak terlalu besar dan relatif kecil.

“Inflasi kecil, lebih kecil dari inflasi akibat kenaikan tarif listrik, paling hanya 0,1 persen,” ujarnya di Jakarta seperti mengutip Antara.

Menkeu mengatakan laju inflasi relatif lebih terpengaruh oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, karena dampaknya lebih menyeluruh kepada lapisan masyarakat, bukan oleh kenaikan harga elpiji 12 kilogram.

“Kalau kenaikan harga elpiji cuma Rp1.000-Rp1.500, pasti inflasinya di bawah. Yang punya dampak itu BBM, jadi jangan khawatir kalau ada inflasi dari kenaikan harga elpiji,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah menyetujui usulan PT Pertamina (persero) untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram agar mendekati harga keekonomian sebagai upaya untuk mengurangi beban keuangan perseroan.

“Pemerintah mendukung usulan Pertamina, dengan besaran dan waktunya kami serahkan ke Pertamina,” kata Chairul Tanjung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian seusai rapat koordinasi pembahasan harga elpiji 12 kilogram di Jakarta, Senin (8/9/2014).

Ia menambahkan berapapun kenaikan harga tersebut dan waktu yang tepat akan diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina, karena hal itu menjadi kewenangan perseroan yang selama ini menjadi penyalur gas bagi industri dan rumah tangga.

“Besaran dan waktunya kami serahkan ke Pertamina. Mereka akan menghitung yang pas, tidak memberatkan dan secara bertahap untuk mengurangi kerugian. Ini akan diumumkan segera oleh Pertamina,” kata Chairul. (ant/dwi/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
31o
Kurs