Minggu, 19 Mei 2024

Industri Penerbangan Paling Terpukul Saat Rupiah Melemah

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Suasana hilir mudik penumpang di Bandara Internasional Juanda. Foto : dok. suarasurabaya.net

Industri penerbangan paling terpukul saat melemahnya rupiah terhadap dolar AS seperti saat ini yang mencapai Rp13 ribu.

Dr. Deddy Marciano Dosen Management Finance Ubaya pada Radio Suara Surabaya mengatakan, industri penerbangan termasuk paling terpukul karena transaksi pinjaman banyak dalam bentuk dolar AS.

“Mereka beli pesawat dalam bentuk dolar AS, tapi pendapatan dalam bentuk rupiah. Usaha seperti inilah yang paling terpengaruh pada melemahnya rupiah,” kata dia.

Sebaliknya, industri yang justru mengalami peningkatan saat melemahnya rupiah ini, lanjut dia, adalah usaha ekspor. Pengusaha akan memperoleh pendapatan yang meningkat meskipun kuantitas barang yang dijual tetap.

Dr. Deddy menjelaskan, faktor penyebab pelemahan rupiah ini adalah faktor eksternal dan internal. Dalam hal ini faktor eksternal lebih dominan daripada faktor internal. Misalnya pelemahan ekonomi di China dan Jepang.

“Ekspor ke China cukup tinggi sehingga pelemahan ekonomi China berdampak ke Indonesia. Jika ekspor menurun maka devisa juga menurun,” ujar dia.

Kata Dr. Deddy, pelemahan ekonomi di China dan menguatnya ekonomi di AS tidak hanya berdampak bagi rupiah. Beberapa mata uang asing lainnya juga mengalami pelemahan.

Deddy menambahkan, yang dilakukan Bank Indonesia saat ini adalah menahan agar pelemahan itu tidak drastis.” Ini dilakukan agar pasar tidak panik dan ekonomi segera punya adjusment pada kurs,” tambah dia. (dwi/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
31o
Kurs