Kamis, 18 April 2024

Harga Minyak Naik Dipicu Kekhawatiran Pasokan dan Penguatan Wall Street

Laporan oleh Pratino Aditya Tama
Bagikan
Ilustrasi, harga minyak dunia naik. Foto: Antara

Harga minyak naik pada akhir perdagangan Rabu (18/4/2018) pagi, karena dukungan dari kemungkinan gangguan pasokan dan pasar ekuitas yang kuat mengimbangi dampak aksi ambil untung menyusul reli pekan lalu di atas tertinggi tiga tahun.

Dikutip dari Antara, pasokan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni bertambah 0,16 dolar AS menjadi ditutup pada 71,58 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 0,30 dolar AS menjadi menetap di 66,52 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

“Itu tampak seolah-olah volatilitas, untuk sebagian besar, dihamburkan dan sebagian dari itu dapat dikaitkan dengan berkurangnya eskalasi dalam peristiwa-peristiwa selama akhir pekan, dan kami memiliki S&P yang sedikit lebih kuat hari ini,” kata Brian LaRose, analis teknikal di United-ICAP seperti dilansir Reuters.

Selama akhir pekan, Amerika Serikat dan sekutunya (Inggris dan Prancis) meluncurkan serangan udara di Suriah, meningkatkan kekhawatiran tentang keberlanjutan akses ke pasokan minyak mentah regional.

Hal tersebut menambah kekhawatiran pasokan yang ada terkait dengan kemungkinan sanksi AS yang diperbarui terhadap Iran, dan penurunan produksi di Venezuela yang bermasalah.

Brent telah meningkat 1,8 persen sejauh bulan ini. Brent mencapai puncaknya minggu lalu 73,09 dolar AS, tertinggi sejak akhir 2014.

“Kenaikan ini murni karena risiko geopolitik dan jika sekarang kami belum memiliki stimulus lebih lanjut, kami melihat harga sedikit turun,” kata Joel Hancock ahli strategi komoditas Natixis.

Namun, para analis memperkirakan ketidakpastian atas kesepakatan nuklir Iran akan terus mendukung harga hingga 12 Mei, batas waktu yang diberikan Presiden AS Donald Trump kepada Kongres dan sekutu Eropa untuk memperbaiki kesepakatan.

Jika Washington tidak memperbarui pengurangan sanksi, Iran mungkin mengalami kesulitan mengekspor minyak mentah.

Namun demikian, antusiasme bullish atas prospek harga minyak, mungkin terganjal oleh peningkatan pasokan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah AS. (ant/ino/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
29o
Kurs