Kamis, 25 April 2024

Jumlah Penduduk Miskin di Jatim Turun, Dipengaruhi Tiga Faktor Ini

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Teguh Pramono Ketua BPS Jatim. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat jumlah penduduk miskin di Jatim pada September 2017 mencapai 4,41 juta orang. Angka tersebut turun 0,57 poin atau sekitar 211,74 ribu orang dari sebelumnya pada Maret 2017 sebesar 4.62 juta orang.

Teguh Pramono Ketua BPS Jatim mengatakan persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 7,87 persen turun menjadi 7,13 persen pada September 2017. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2017 sebesar 15,82 persen turun menjadi 15,58 persen pada September 2017.

“Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Berdasarkan komoditas makanan, ada 8 komoditas yang secara persentase memberikan kontribusi yang cukup besar pada garis kemiskinan makanan yaitu beras, rokok, daging sapi, gula pasir, telur ayam ras, daging ayam ras, tempe, dan tahu. Komposisi tersebut terjadi pada semua wilayah baik di perdesaan maupun perkotaan,” kata Teguh pada suarasurabaya.net, Selasa (2/1/2018).

Secara umum, kata Teguh, pada periode Maret 2011 – September 2017 tingkat kemiskinan di Jatim mengalami penurunan, kecuali pada September 2013 dan Maret 2015.

Peningkatan angka kemiskinan pada September 2013 dan Maret 2015, antara lain dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.

“Kalau dilihat secara kota dan desa, selama periode Maret – September 2017 penurunan persentase penduduk miskin terjadi di perkotaan yaitu turun 0,74 poin persen sedangkan di perdesaan turun 0,24 poin persen,” kata dia.

Teguh juga mengatakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi penurunan persentase penduduk miskin selama periode Maret – September 2017, antara lain:
1. Terjadinya inflasi sebesar 1,36 persen di Periode Maret – September 2017.
2. Sejumlah komoditi makanan mengalami penurunan indeks harga konsumen (IHK), seperti gula pasir, cabe rawit, bawang merah, dan tahu mentah masing-masing 10,47 persen, 83,55 persen, 37,56 persen, dan 0,10 persen pada bulan Maret – September 2017.
3. Adanya kenaikan pada indeks upah buruh tanaman pangan sebesar 1,37 persen. (ang/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs