Kamis, 25 April 2024

KPPU Survei Harga Daging Ayam, Pedagang Keluhkan Omzet yang Turun Drastis

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Provinsi Jatim melakukan survei ke Pasar Wonokromo Surabaya, untuk memantau persoalan harga daging ayam dan telur yang sebelumnya dikabarkan naik, Kamis (26/7/2018). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Provinsi Jatim melakukan survei ke Pasar Wonokromo Surabaya, untuk memantau persoalan harga daging ayam dan telur yang sebelumnya dikabarkan naik, Kamis (26/7/2018).

Dari hasil survei, harga daging ayam memang masih fluktuatif, yaitu sekitar Rp.38.000-Rp.40.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga telur ayam, sudah kembali ke harga normal yaitu sekitar Rp.22.000 per kilogram.

Naiknya harga daging ayam membuat para pedagang mengeluh, karena pembeli cenderung sepi dan omzet yang didapatkan menurun drastis. Seperti yang dirasakan oleh Umi seorang pedagang, ia mengaku pembeli semakin menurun hingga 70 persen. Bahkan apabila daging ayam tidak terlalu laku, dia terpaksa melepasnya dengan murah atau dibawah harga tersebut.

Di harga normal, biasanya dirinya bisa menjual hingga 2,5 kwintal daging ayam per hari. Namun sekarang, hanya kisaran 1,5 kwintal saja. Naiknya harga daging ayam itu, telah dia rasakan sejak 3 minggu yang lalu. Di berharap, segera ada kebijakan dan solusi dari pihak pemerintah terkait masalah naiknya harga ayam tersebut.

“Pembeli menurun drastis, keuntungan juga. Sedangkan kebutuhan setiap hari juga banyak dan cenderung mahal. Kami ini yang ibu rumah tangga pusing. Ditambah bebarengan dengan anak-anak masuk sekolah. Pasti kan kebutuhannya banyak,” kata dia.

Menanggapi hal itu, Dendy Rakhmad Sutrisno Kepala KPPU Surabaya mengatakan harga daging ayam naik karena mahalnya harga daging ayam dari tingkat peternak. Terkait adanya bentuk-bentuk pelanggaran usaha, pihaknya mengaku belum bisa memastikan. Menurutnya, penyebab naiknya harga daging ayam itu bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya pengaruh dolar, pembatasan antibiotik, bantuan non tunai, dan aktivitas perdagangan antar pulau.

Untuk memastikan, pihaknya akan melihat secara komprehensif dari hulu sampai ke hilir, untuk memastikan penyebab naiknya harga daging ayam. Namun secara keseluruhan, pihaknya menjamin bahwa ketersediaan daging ayam di Jatim masih aman.

“Ada beberapa pengaruh harga berubah drastis. Pedagang ambilnya naik, jadi jualnya juga naik. Makanya, kita melihat secara komprehensif. Mulai dari hulu sampai ke hilir. Apakah di hulu memang berpengaruh tinggi harga pakannya dan bagaimana produkvitasnya,” kata Dendy usai melakukan survei.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya tidak ingin selalu menyalahkan para pedagang di pasar tradisional. Karena menurutnya, didalam pasar tradisional juga ada sedikit masalah terkait manajemen supply dan demand. Berbeda dengan retail modern yang relatif lebih stabil, karena ada kontraktual yang jelas antara supplier dengan pedagang.

“Misalnya kemarin, harga telur menembus Rp 30.000. Kalau di retail modern, harga bisa Rp 25.700. Itu menunjukkan bahwa mereka punya kemampuan untuk mengendalikan harganya. Ini yang kita harapkan di retail tradisional,” tuturnya.

Dia berharap, Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya bisa mewujudkan satu pilot project, yaitu pasar yang manajemen supply dan demandnya berubah.

“Tradisional harus tetap dijaga. Mindset dan cara bekerjanya juga harus berubah. Kalau tidak, kita akan mengalami ketergantungan yang akan cukup tinggi terhadap mungkin ulah segelintir pelaku usaha,” kata dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh AKBP Rama S Putra Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim. Rama mengatakan pihaknya juga akan mengumpulkan sejumlah keterangan dari sentra produksi atau peternak. Apabila memang ada indikasi kecurangan, pihaknya tidak segan-segan akan melakukan penegakan hukum.

“Hasil sidak kami, belum bisa menyimpulkan. Perlu kami telusuri lebih jauh. Kalau hanya diambil sampel keterangan para pedagang, masih terlalu prematur. Kalau memang ada kecurangan, pasti kami akan tindak tegas,” kata Rama.(ang/bas/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs