Jumat, 10 Mei 2024

Ada Larangan Mudik Lebaran, Hotel Cari Strategi Survive

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Mudik lebaran yang biasanya membuat okupansi hotel meningkat, dengan adanya larangan ini akan berdampak kepada para pelaku usaha perhotelan. Foto : Shangri-La Group

Larangan mudik lebaran yang dikeluarkan pemerintah disambut kekecewaan oleh Dwi Cahyono Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur. Kata Dwi, mudik lebaran yang biasanya membuat okupansi hotel meningkat, dengan adanya larangan ini akan berdampak kepada para pelaku usaha perhotelan.

“Kita agak berat menerima ini, tahun lalu sudah tidak diperbolehkan mudik, dan tahun ini kita berharap dengan tuntasnya vaksinasi Covid-19 maka sudah diperbolehkan, nyatanya mudik dilarang lagi,” keluhnya.

Dwi menjelaskan, biasanya hotel berharap ada peningkatan pendapatan pada periode mudik Lebaran. Karena biasanya hotel penuh mulai H-3 sampai H+3 lebaran. Tapi dengan adanya larangan mudik, agak sulit memprediksi keterisian hotel.

“Ini masa-masa terberat bagi kami dan dunia perhotelan. Hari Raya terisi 50 persen saja sudah bagus, di bawah itu sangat berat. Padahal menjelang Hari Raya, harga bahan pokok pasti naik, belum lagi, pembayaran pegawai juga beda dengan hari biasa,” ujarnya.

Dalam situasi seperti ini, pihak hotel berpikir keras untuk membuat paket-paket kreatif. “Kita berharap pada penyediaan ruang Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE), misalnya membuat paket makan bersama, halal bihalal,” jelasnya.

Meski penggunaan MICE dibatasi, masih menjadi harapan untuk menutup penurunan okupansi hotel. Soal promo staycation yang menarik warga lokal untuk tinggal di hotel kata Dwi potensinya tidak terlalu besar. “Prosentasenya hanya 2 persen saja, tidak terlalu tinggi,” ungkapnya. Kata Dwi, sedikitnya minat untuk staycation, karena menyangkut kebiasaan mayarakat. “Tidak semua terbiasa staycation, di satu kota tapi tinggal di hotel bawa –bawa koper kayaknya bukan kebiasaan,” katanya.

Agar industri perhotelan bisa bertahan apalagi disituasi pandemi,  Dwi berharap pemerintah tidak melarang masyarakat untuk mudik agar kalangan pelaku usaha perhotelan tidak terus terpuruk. (man)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 10 Mei 2024
30o
Kurs