Sabtu, 27 April 2024

Kisah Sukses 99 Perempuan Pahlawan Ekonomi Terangkum dalam Sebuah Buku

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Peluncuran buka 99 SME yang berisi dari profil pelaku program Pahlawan Ekonomi diinisiasi oleh Tri Rismaharini mantan Wali Kota Surabaya, Sabtu (3/4/2021). Foto: Dhafin suarasurabaya.net

Terpilih 99 orang pelaku usaha dari 32.887 pelaku usaha yang tergabung dalam program Pahlawan Ekonomi Surabaya, yang kisahnya masuk dalam buku Best of 99 SME (small to medium-sized enterprises). Buku itu merupakan bentuk penghargaan kepada para pelaku usaha perempuan yang telah membangun bisnis dan menginspirasi orang lain. Peluncuran Buku disiarkan melalui live Facebook hari ini, Sabtu (3/4/2021).

Buku itu menampilkan profil bisnis dan sosok 99 perempuan pelaku usaha di kelas SME atau perusahaan yang digerakkan dengan jumlah pegawai tidak lebih dari 250 orang, yang banyak dikenal sebagai Usaha Mikro, Kecil, atau Menengah (UMKM). Kisah mereka di buku itu tampil dalam dua versi bahasa. Baik Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Saat peluncuran itu Tri Rismaharini Menteri Sosial sekaligus penggagas Program Pahlawan Ekonomi turut hadir. Dia menjadi salah satu narasumber yang dimoderatori Don Rozano selaku Steering Committee Pahlawan Ekonomi Surabaya.

Seperti diketahui, Risma menginisiasi Program Pahlawan Ekonomi saat masih menjabat Wali Kota Surabaya. Program ini berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera yang ada di Surabaya. Risma pun mengisahkan awal mula pendirian Pahlawan Ekonomi itu.

“Dari data yang ada, saya dapat informasi jika 34 persen penduduk Surabaya miskin. Saya sebagai Wali Kota tidak malu, karena ini adalah kenyataan. Memang 34 persen warga saya tidak mampu. Setelah saya lihat data, hampir seluruhnya bapak, atau suaminya bekerja, tapi kok tetap miskin. Di sinilah saya melihat adanya potensi menggerakan mesin kedua perekonomian, yaitu ibunya,” kisah Risma.

Berawal sejak 2010 silam Pahlawan Ekonomi memberikan pelatihan kepada ibu-ibu di tingkat Kelurahan, lalu mengadakan bazaar di Kecamatan. Kata Risma, saat itu adalah masa-masa berat, karena pendanaan tidak boleh menggunakan APBD. “Tapi saya tetap jalan, selama berusaha pasti selalu ada jalan, pikir saya saat itu,” katanya.

Masalah berikutnya adalah bagaimana mengenalkan dan memasarkan berbagai produk dari para Pahlawan Ekonomi ini, Risma lalu memiliki ide untuk menggandeng Facebook.

“Kita seringkali terjebak pada teknologi, sehingga teknologi menghabiskan waktu kita,dan membuat kita tidak peduli dengan orang lain. Kenapa ini tidak dibalik, kita yang memanfaatkan teknologi,” jelasnya. Facebook dipilihnya sebagai promosi karena berkomunikasi via Facebook akan terhubung dengan banyak orang, “Di sini kita dapat trust, karena kita sudah saling mengenal,” katanya.

Langkah berikutnya, Risma menghubungi pihak Facebook. “Dua kali saya datang ke Menlo Park, di Amerika untuk meyakinkan pihak Facebook, bahwa kami bisa dipercaya,” jelas Risma. Jejaring sosial Facebook dianggap paling pas, karena memiliki program She means Business di seluruh dunia.

Dessy perwakilan Facebook menjelaskan, She Means Business merupakan komitmen jangka panjang Facebook untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan melalui keterampilan digital dan manajemen keuangan, sehingga mereka dapat masuk ke dalam ekonomi digital dan mempertahankan bisnisnya. “Dalam situasi pandemi seperti ini, kita sediakan wadah untuk bertemu, mereka bisa mengembangkan bisnis mereka secara online. Dan dalam 5 tahun terakhir sudah ada 50 perempuan wirausaha yang bergabung di sini,” jelas Dessy.

Dessy juga memberikan apresiasinya atas peluncuran buku kisah sukses 99 UKM di bulan ini karena bertepatan dengan Hari Kartini yang jatuh di bulan April ini. “Sangat menginspirasi kaum perempuan, dan Facebook akan selalu mendukung perempuan Indonesia, semoga kolaborasi bisa berjalan lebih baik ke depannya,” harapnya.

Sementara itu, Luhur Budijarso Steering Committee Pahlawan Ekonomi Surabaya mengatakan, peluncuran buku kisah sukses 99 UKM ini hanya puncaknya saja, karena di bawah masih banyak kisah yang menginspirasi. “Saya pribadi banyak belajar dari semangat dan perjuangan para pelaku yang betul-betul merubah nasibnya. Ada sebuah spirit untuk belajar dan maju bersama. Sebab yang dilawan bukan penjajah, tapi kemiskinan dan keterbelakangan, inilah yang digali di buku ini,” jelas Luhur.

Acara yang digelar via daring ini juga menghadirkan beberapa narasumber antara lain Luhur Budijarso, salah satu steering committee di Pahlawan Ekonomi, Doddi Madya Judianto, Ahli Keuangan, Profesor Johan Silas Guru Besar ITS, Wahyu Widodo Direktur Bisnis Suara Surabaya Media, dan para pelaku Pahlawan Ekonomi. Di akhir acara diskusi peluncuran buku Best of 99 SME, juga diselenggarakan bazaar online, yang mengenalkan berbagai produk dari Pahlawan Ekonomi. (man/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs