Jumat, 26 April 2024

Pemprov Jatim Manfaatkan “Harbolnas 12-12” untuk Promosi “Jatim Bejo”

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim didampingi Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf saat belanja UMKM Jatim di Kota Pasuruan beberapa waktu lalu. Foto: Biro Adpim Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur memanfaatkan momentum Hari Belanja Online Nasional “12-12” sebagai ajang mempromosikan penggunaan program “Jawa Timur Belanja Online” (Jatim Bejo).

“Momentum Harbolnas ini ditunggu masyarakat karena banyak penjual yang memberikan diskon maupun promosi gratis ongkos kirim. Jadi, ayo ramaikan dengan memborong produk UMKM lokal,” ujar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu (12/12/2021).

Jatim Bejo merupakan upaya internalisasi yang terintegrasi terhadap perubahan budaya kerja menuju digitalisasi proses pengadaan barang/jasa dengan cara optimalisasi pemanfaatan e-marketplace dalam bentuk toko daring.

Menurut dia, ini juga sebagai upaya peningkatan peran serta pelaku UKM yang transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang/jasa.

Berdasarkan laporan dari Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setdaprov Jatim per 30 November 2021, Khofifah memaparkan transaksi pengadaan barang dan jasa melalui Program Jatim Bejo mencapai Rp35,8 miliar yang berasal dari 13.701 pesanan.

Transaksi tersebut menorehkan hasil yang baik karena tertinggi se-Indonesia melalui belanja toko daring.

“Hingga saat ini juga sudah terdapat 1.659 penyedia dan 29.477 produk yang sudah tayang pada Program Jatim Bejo,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Tak hanya itu, jelas Khofifah, hingga saat ini sudah terdapat 24 pemkab/pemkot yang sudah menyatakan komitmen menggunakan Program Jatim Bejo.

Gubernur Khofifah berharap melalui penggunaan Jatim Bejo bisa semakin meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengadaan barang/jasa melalui optimalisasi pemanfaatan e-marketplace dalam bentuk toko daring.

“Ini menjadi Ikhtiar bersama untuk membangun sekaligus meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, utamanya dalam pengadaan barang/jasa baik pemprov, pemkab/pemkot se-Jatim,” kata dia seperti yang dilansir Antara.

Melalui program tersebut, ia juga menyambut optimistis pada tahun 2022 semakin besar total transaksi serta semakin banyak pemkab/pemkot di Jatim yang akan bergabung.

“Apalagi sejalan dengan Program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi melalui e-payment, e-catalog dan e-marketplace,” tutur mantan menteri sosial tersebut.(ant/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
28o
Kurs