Sabtu, 27 April 2024
OPOP Jawa Timur

Pesantren Babussalam Malang Berkah dalam AMDK juga Untuk Permintaan Pasar

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
AMDK B2S produksi Pesantren Babussalam Kabupaten Malang. Foto: Dok. Suarasurabaya.net

Air menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia yang tidak tergantikan. Meskipun mudah didapat, namun tak semua air yang berasal dari sumber layak dikonsumsi.

Lain cerita dengan air sumur yang ada di Pesantren Babussalam Pagelaran Kabupaten Malang. Air yang berasal dari sumur di sini dapat langsung dikonsumsi bahkan diklaim memiliki khasiat.

Ustadz Saiful Bahri Ketua Koperasi Pesantren Babussalam bercerita, konsumsi air yang berasal dari sumur bermula dari tujuh tahun lalu.

“Air ini awalnya berangkatnya dari kesehatan santri. Tujuh tahun yang lalu banyak santri Babussalam yang sakit. Diisukan flu babi,” kenang Saiful Bahri.

Kemudian pengasuh berinisiatif untuk menjaga kesehatan santri dengan cara minum air murni dari sumur pesantren.

Ustadz Saiful Bahri Ketua Koperasi Pesantren Babussalam . Foto: Dok.Suarasurabaya.net

“Alhamdulillah setelah tujuh tahun berjalan santri tiap hari minum minuman yang dikonsumsi minum dari sumur pesantren,” ungkapnya.

Pihaknya yakin, air kemasan B2S atau Babussalam yang dikelolanya sangat berkhasiat. “Itu sudah pasti. Kita yakini  itu. Pengasuh dan guru yakin karena di pesantren tiap hari istighozah, baca Quran dan dzikir bersama, sholawat. Ptomatis itu masuk ke dalam air. Itu yang kita yakini.”

Ditambahkan oleh Sofiyullah Sekretaris Koperasi Pesantren Babbuslam, sejak adanya air minum khusus santri, penyakit scabies atau gatal-gatal yang umumnya menjangkiti santri jadi lebih sedikit.

“Alhamdulillah sejak adanya air minum, lebih sedikit yang sakit ketimbang sebelum adanya air ini. Karena kalau doanya sumber dari pesantren, sumber mata airnya sudah dari dulu jadi insya Allah barokahnya mengalir dari dulu,” kata Sofiyullah.

Dengan berbagai alat dan kemasan yang steril akhirnya pengurus pondok berinisiatif untuk mengelola air sumur tersebut menjadi air minum dalam kemasan (AMDK). Tapi sayang, untuk diedarkan keluar pesantren masih terkendala ijin.

Permintaan untuk mengedarkan AMDK yang kemudian diberi label B2S ini berasal bukan hanya dari santri, namun juga berdatangan dari alumni dan masyarakat.

Ketika tahu ada program One Pesantren One Product (OPOP Jatim) yang dicanangkan Pemerintah, Saiful mencoba untuk berpartisipasi karena di dalamnya menjembatani untuk pendaftaran merk.

“Merk sudah didaftarkan. Cuma belum turun, sudah dari 2019. Tapi untuk namanya sendiri aman,” imbu Saiful.(dfn/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
31o
Kurs