Sabtu, 27 April 2024

Triwulan III 2021, Realisasi Investasi di Jatim Tembus Rp18 Triliun

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Infografis realisasi PMA Jawa Timur TW III 2021 berdasarkan negara asal. Foto: Dinas Pmptsp

Realisasi investasi Jawa Timur pada triwulan III 2021 di tengah Pandemi Covid-19 dan PPKM level yang masih berlaku tumbuh positif mencapai Rp18 Triliun.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI mencatat, realisasi investasi di Jatim masih dominan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Sampai 27 Oktober lalu, Penanaman Modal Asing yang masuk sebesar Rp5,4 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak Rp12,5 triliun.

“Meningkat 15,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan realisasi investasi nasional tumbuh 3,7 persen,” ujar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, Selasa (2/11/2021).

Dia mengeklaim, kontribusi Jatim terhadap realisasi investasi nasional pada triwulan ke-III ini sebesar 8,3 persen. Khofifah pun bersyukur.

“Peningkatan investasi ini harus banyak disyukuri karena Indonesia belum lepas dari situasi sulit akibat Pandemi Covid-19,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis.

Dia memaparkan, pada kuartal III ini investasi asing di Jatim mengalami pertumbuhan positif 41,4 persen (quartal-to-quartal).

Capaian itu, kata dia, bisa memberikan angin segar bagi tingkat kepercayaan calon investor asing untuk menanamkan modalnya di Jawa Timur.

Secara akumulatif sejak Januari sampai September, Jatim mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp52,7 triliun.

Capaian itu menjadikan Jatim berada di posisi ketiga setelah Jawa Barat (Rp 107,2 triliun) dan DKI Jakarta (Rp 72,5 triliun) dalam hal realisasi investasi.

Sejak Januari sampai Oktober lalu, kinerja investasi Jatim didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai Rp36,4 triliun.

Sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran berkontribusi sebesar 52,6 persen realisasi investasi di Jawa Timur ini.

Salah satunya dari PT Mitrakarya Multiguna yang merealisasikan investasinya di Kota Surabaya dengan nilai sebesar Rp1,4 triliun.

Adapun PMA memberikan kontribusi sebesar Rp16,3 triliun yang didominasi sektor pertambangan dengan kontribusi 26,4 persen.

PT Freeport Indonesia menjadi yang diminum karena telah merealisasikan investasi sebesar Rp1,4 Triliun di Kabupaten Gresik.

Sementara, berdasarkan sektor penanaman modal, sektor Industri Makanan mendominasi dengan nilai Rp10,5 triliun, setara 19,9 persen total investasi Jatim.

Adapun lokasinya, masih terkonsentrasi di Ring I Jatim meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, kabupaten dan kota Mojokerto, serta kabupaten dan kota Pasuruan.

Khofifah mengatakan, hal itu menuntut adanya upaya penguatan iklim investasi di zona luar Ring I untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.(den/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
27o
Kurs