Jumat, 29 Maret 2024

Erick: Indonesia Harus Bisa Produksi Bioetanol untuk Atasi Importasi BBM

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Erick Thohir Menteri BUMN. Foto: Kementerian BUMN

Erick Thohir Menteri BUMN mengatakan Indonesia harus bisa memproduksi bioetanol dalam rangka menyelesaikan importasi BBM.

“Untuk menyelesaikan importasi BBM yang terus meningkat ke depan, kita harus memastikan bahwa Indonesia juga bisa memproduksi bioetanol,” tutur Erick dalam acara Kick Off Rehabilitasi Industri Gula Nasional di Mojokerto, Jawa Timur yang dikutip Antara pada Senin (10/10/2022).

Terkait bioetanol, Erick menyampaikan bahwa Kementerian BUMN melakukan benchmarking (tolok ukur) dengan negara Brazil, yang sudah bisa mendorong turunan dari gula menjadi bioetanol sudah berhasil di berbagai negara.

“Tentu yang kita dorong juga, kita targetkan untuk bisa menghasilkan 1,2 juta kiloliter minyak mentah, karena itu kita minta Pertamina menjadi offtaker (pemasok) juga,” ujarnya.

Hal tersebut agar mendapat kepastian apa yang diproduksi oleh perusahaan gula nasional dan para petani bisa disinambungkan dengan kebutuhan energi nasional. Upaya tersebut merupakan langkah awal Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan produksi bioetanol kepada masyarakat dengan mencampur bioetanol ke BBM.

“Kita juga ingin menciptakan BBM yang ramah lingkungan, seperti Brazil dengan negara yang berlangit biru dan lingkungan hidupnya lebih baik,” pungkas Erick.

Presiden selalu menekankan bahwa pembangunan ekosistem, ketergantungan Indonesia terhadap rantai pasok dunia untuk pangan dan energi harus diatasi bersama-sama. Karena itu harus terus didorong proses hilirisasi daripada industrialisasi gula, kelapa sawit, nikel ini sudah menjadi kenyataan, bukan hanya sekadar wacana.

“Kita harapkan sinergi yang kita lakukan pada hari ini terus bisa terjaga, karena ini bukan lari 100 meter tetapi itu merupakan lari maraton bersama-sama,” tuturnya.

Sebelumnya, Ia mendorong etanol dapat menjadi substitusi untuk BBM fosil di Indonesia seperti yang dilakukan oleh India dan Brazil.

Erick mendorong Holding PTPN dapat meningkatkan (produksi) sebagian untuk gula dan sebagian lagi untuk etanol. Etanol memiliki Research Octane Number (RON) hingga 130-an.

“Kalau dapat mengonsolidasikan etanol sebagai substitusi BBM, maka keuangan negaran akan terperbaiki, dimana hasil produksi minyak Indonesia dengan kualitas bagus dapat dikirim ke luar negeri. Kemudian Indonesia mengimpor BBM dengan kualitas yang lebih rendah dan dicampur dengan etanol,” tutupnya. (ant/rum/ris/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs