Sabtu, 27 April 2024

FAO: Harga Gandum Naik Lagi, karena Pasokan yang Lebih Ketat di AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Ladang gandum musim dingin terlihat di luar Bashtanka, wilayah Mykolaiv, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, Ukraina, (9/6/2022). Foto: Reuters

Berdasarkan Indeks Harga Pangan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (Food and Agricultural Organization/FAO) pada Jumat (4/11/2022), harga gandum dunia naik 3,2 persen pada Oktober karena pasokan yang lebih ketat dari AS menyusul revisi penurunan produksi.

Indeks tidak berubah dari September setelah enam bulan berturut-turut turun.

Sub-indeks biji-bijian dan sereal naik 3,0 persen, membangun kenaikan 2,2 persen sebulan sebelumnya. FAO menjelaskan hal ini dengan “berlanjutnya ketidakpastian” tentang program yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum dengan aman dari Pelabuhan Laut Hitam karena konfliknya dengan Rusia. Tingkat produksi yang lebih rendah di Amerika Serikat juga menjadi faktor, katanya.

Seperti harga jagung naik 4,3 persen, mencerminkan ekspektasi produksi yang lebih rendah di Amerika Serikat dan Uni Eropa dikombinasikan dengan musim tanam kering di Argentina.

Antara melansir, kenaikan harga biji-bijian dan sereal diimbangi oleh penurunan 1,6 persen harga minyak nabati, penurunan 1,7 persen untuk harga susu, penurunan 1,4 persen untuk daging, dan penurunan 0,6 persen harga gula. Namun, keempat sub-indeks tetap di atas level mereka dari tahun lalu, karena peningkatan dramatis dari bulan-bulan awal krisis Ukraina.

Indeks Harga Pangan FAO didasarkan pada harga di seluruh dunia untuk 23 kategori komoditas pangan yang mencakup harga untuk 73 produk berbeda dibandingkan dengan tahun dasar. Indeks FAO berikutnya dijadwalkan akan dirilis pada 2 Desember 2022.(ant/gat/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs