Kamis, 2 Mei 2024

Harga Emas Jatuh Setelah Dolar Meroket ke Level Tertinggi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Emas. Foto: Pixabay

Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB),  selama dua sesi berturut-turut karena dolar AS meroket ke level tertinggi baru dua dekade.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 10,6 dolar AS atau 0,61 persen, ditutup menjadi 1,731,70 dolar AS per ounce. Emas berjangka turun ke level terendah sejak akhir September 2021.

Penurunan emas disinyalir terjadi karena indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level tertinggi baru di atas 108 sejak Oktober 2002, melonjak 0,95 persen menjadi 108,0220.

Kemudian emas kehilangan 3,3 persen sepanjang minggu lalu dan mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut di tengah penguatan dolar AS.

Sedangkan emas berjangka sedikit menguat 2,6 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.742,30 dolar AS per ounce pada Jumat (8/7), setelah terdongkrak 3,2 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.739,70 dolar AS pada Kamis (7/7/2022), dan merosot 27,40 dolar AS atau 1,55 persen menjadi 1.736,50 dolar AS pada Rabu (6/7).

Kekhawatiran resesi terus mengirim indeks dolar AS ke level tertinggi baru 20 tahun pada Senin (11/7/2022), meredam daya tarik emas. Pedagang juga menunggu data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (13/7/2022) dan indeks harga produsen yang akan dirilis pada Kamis (14/7/2022).

Para analis pasar mengatakan prospek jangka pendek dan menengah untuk emas sedang buruk karena ekspektasi bahwa dolar AS akan meningkat sejalan dengan kenaikan suku bunga.

Kenaikan suku bunga menjadi pukulan bagi emas. Pasar sedang mempersiapkan kemungkinan The Fed memberlakukan kenaikan suku bunga non-stop sebesar 75 basis poin bulan ini dan tiga berikutnya jika IHK tidak mundur secepat yang diharapkan bank sentral pada akhir tahun.

“Inflasi bermain tarik-menarik dengan emas dan logam mulia mencoba menahannya. Laporan inflasi yang panas pada Rabu (13/7) akan memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang agresif untuk akhir bulan ini dan menaikkan ekspektasi untuk pertemuan September,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA, Selasa (12/7/2022) mengutip Antara.

Selain itu, logam mulia lain seperti perak untuk pengiriman September turun 10,4 sen atau 0,54 persen, ditutup menjadi 19,132 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 22,10 dolar AS atau 2,5 persen, ditutup menjadi 860,70 dolar AS per ounce.(ant/wld/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
27o
Kurs