Minggu, 5 Mei 2024

Kemendag Kembangkan Potensi Ekspor UMKM di Malang Lewat FTA Center

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Djatmiko Bris Witjaksono Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan saat berbicara dalam Sosialisasi Hasil Perundingan Perdagangan Internasional Isu Prioritas ASEAN Chairmanship 2023, di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (22/6/2023). Foto: Antara

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengadakan Free Trade Agreement (FTA) Center di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, dalam upaya untuk membuka potensi peningkatan kinerja ekspor dari wilayah tersebut.

Djatmiko Bris Witjaksono Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan di Kota Malang menjelaskan bahwa keberadaan FTA Center tersebut bertujuan untuk membantu pelaku usaha untuk menjangkau pasar luar negeri.

“FTA Center ini bertujuan untuk membantu para pelaku usaha, termasuk (upaya) meningkatkan ekspor melalui peningkatan peran pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” ujar Djatmiko sesuai dilansir dari Antara, Kamis (22/6/2023).

Djatmiko mengungkapkan, dalam FTA Center tersebut, Kemendag akan memberikan sejumlah fasilitasi kepada para pelaku usaha termasuk UMKM untuk menembus pasar ekspor. Selain itu, pelaku usaha juga akan diberikan advokasi dan edukasi.

Sebelum mengoperasikan FTA Center di Kota Malang, menurut Djatmiko, akan dilakukan sejumlah tahapan, seperti memastikan potensi produk-produk yang dihasilkan dari sejumlah wilayah yang berada di sekitar kota terbesar kedua di Jawa Timur itu.

“Program itu sudah ada, tinggal meyakinkan bahwa Kota Malang ini cocok, pantas dan perlu ada FTA Center,” bebernya.

Djatmiko menuturkan bahwa hingga saat ini, ada sejumlah FTA Center di Indonesia seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Makassar dan Medan. Sebelumnya di Jawa Timur telah dibuka FTA Center di Surabaya, namun akhirnya dioptimalisasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Rencana, tahun depan baru akan dilaksanakan. Akan kita persiapkan dahulu. Jatim sebelumnya ada di Surabaya, namun berubah menjadi Ekspor Center oleh pemprov,” ucapnya.

Dengan keberadaan FTA Center tersebut, pelaku usaha akan bisa mendapatkan sejumlah fasilitasi untuk memperluas pasar ke negara ekspor, seperti yang dilakukan perundingan dalam lingkup FTA oleh pemerintah.

Informasi yang disediakan oleh FTA akan memberi pelaku usaha pilihan untuk diversifikasi produk atau pasar. Dengan begitu, negara-negara mitra FTA bisa dijangkau untuk menjadi tujuan ekspor para pelaku usaha.

Hal tersebut dikarenakan produk Indonesia menjadi lebih kompetitif dari segi harga dan dapat bersaing degan produk negara lain. Dengan adanya FTA, eksportir Indonesia yang semula tidak melakukan ekspor ke negara mitra FTA juga dapat melihat potensi pasar baru. (ant/bnt/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
27o
Kurs