Selasa, 30 April 2024

Rupiah Melemah Tertekan Komentar “Hawkish” Pejabat The Fed

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi mata uang Dolar AS dan Rupiah. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan tertekan komentar hawkish dari beberapa pejabat The Fed Bank Sentral Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Senin (17/4/2023) pagi dibuka melemah ke posisi Rp14.762 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.705 per dolar AS.

“Pejabat AS mengatakan kenaikan suku bunga acuan masih dibutuhkan untuk menurunkan inflasi,” ujar Lukman Leong Chief Analist DCFX Futures saat dihubungi Antara, Senin (17/4/2023).

Ia menyebutkan komentar hawkish pejabat Fed membuat imbal hasil obligasi AS meningkat dan dolar AS mengalami rebound (pemulihan harga setelah mengalami penurunan).

Diketahui dolar AS rebound dari level terendah satu tahun di awal sesi Asia pada Senin (17/4/2023) pagi. Terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, indeks dolar AS naik 0,15 persen menjadi 101,82, berdiri agak jauh dari level terendah satu tahun, pada Jumat (14/4/2023) di 100,78.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS dua tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, berdiri di 4,1137 persen, setelah mencapai puncak sekitar dua minggu di 4,137 persen pada Jumat (14/4/2023). Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun terakhir di 3,5261 persen.

Beberapa pembicaraan Fed yang hawkish menambah ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi, dengan Christopher Waller Gubernur Fed dan Atlanta Raphael Bostic Presiden Fed menyatakan bahwa Otoritas Moneter AS tersebut dapat menaikkan 25 basis poin lagi bunga acuan pada bulan depan.

Untuk diketahui, hawkish sendiri merupakan kemungkinan terhadap kenaikan suku bunga yang berpotensi meningkatkan imbal hasil yang diterima dalam instrumen investasi suatu negara.

Kendati demikian dari dalam negeri, Lukman menuturkan investor akan menantikan data perdagangan Indonesia yang akan dirilis siang ini dan diperkirakan masih akan mengalami surplus perdagangan yang besar.

“Rilis data ini bisa menahan rupiah dari pelemahan lebih lanjut dari dolar AS,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia memprediksi rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS sepanjang hari ini.

Pada Jumat (14/4/2023), rupiah ditutup naik ke posisi Rp14.705 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.746 per dolar AS. (ant/abd/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
26o
Kurs