Minggu, 19 Mei 2024

Pj Gubernur Jatim Minta Pemda Tingkatkan Elektronifikasi Transaksi Daerah

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim (tengah) bersama Ferry Irawan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian dan Erwin Gunawan Hutapea Kepala Perwakilan BI Jatim di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/5/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk pengembangan inovasi transksi digital. Upaya ini guna meningkatkan indeks Elektronifikasi Transaksi Daerah (ETPD) di seluruh wilayah Jatim.

Pj Gubernur Jatim menyampaikan instruksi itu waktu memimpin High Level Meeting (HLM) Rakorwil Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/5/2024).

“Kami meminta Kabupaten/Kota terus melakukan inovasi transaksi digital. Kami ingin berkomitmen agar Jatim lebih maju dan lebih cepat dengan melakukan upaya-upaya transformasi digital,” ujarnya.

Adhy menyebut untuk mengembangkan inovasi transaski digital dan meningkatkan ETPD di Jatim ada strategi 5 M. Pertama adalah Komitmen untuk meningkatkan dan mempertahankan Indeks ETPD dalam kategori digital.

Kedua, menggunakan Kartu Kredit Indonesia (KKI) pada segmen pemerintah daerah yang ada di seluruh wilayah Jatim. Ketiga, mengoptimalkan penggunaan kanal pembiayaan non-tunai khususnya QR Code Indonesia Standart (QRIS) untuk transaksi pemerintah daerah.

Sedangkan keempat dan kelima adalah meningkatkan kualitas layanan dan ekosistem digital melalui pengembangan inovasi oleh Bank Pembangunan Jatim serta Mendorong edukasi dan literasi keuangan digital masyarakat.

“Kami ingin bisa bertransaksi baik ketika melakukan pemungutan pendapatan asli daerah (PAD) dan pembelanjaan yang masuk ke APBD serta seluruh ASN bisa bertransaksi di setiap kantor OPD di Jawa Timur,” ungkapnya.

Adhy menyebut, terdapat dua pemerintah daerah di Jatim yang indeks ETPD dengan skor 100 persen yakni Kota Blitar dan Kab. Ngawi pada Semester II tahun 2023.

“Alhamdulillah rata rata capaian ETPD semester II tahun 2023 seluruh Pemprov Jatim mencapai 95.24 persen. Diharapkan ke depan ETPD bisa mencapai 100 persen,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama Ferry Irawan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian mengatakan, Ekonomi Indonesia diproyeksikan akan solid pada tahun 2024.

Berdasarkan data BPS, Pertumbuhan Ekonomi diangka 5.20 persen tumbuh dibanding tahun 2023 di angka 5.05 persen dengan tingkat inflasi terjaga di angka 2.50 persen.

Menurutnya, tiga mesin ekonomi harus bergerak bersama dan berkesinambungan untuk menjaga stabilitas ekonomi tetap terjaga.

Tiga mesin ekonomi yang dimaksud itu adalah, Revitalisasi Mesin Konvensional, Pembangunan Mesin Ekonomi Baru dan Penguatan Ketahanan Sosial dan Pemberdayaan.

“Revitalisasi Mesin Konvensional ini fokus pada peningkatan produktifitas dan daya saing sampai ketahanan pangan. Pembangunan Mesin Baru di fokuskan pada digitalisasi, industrialisasi hingga Ekonomi Hijau,” sebutnya.

Di sisi lain, Erwin Gunawan Hutapea Kepala Perwakilan BI Jatim menjelaskan, ekonomi global tahun 2024 diperkirakan masih tertahan akibat ketidakpastian global. Akan tetapi, Ekonomi nasional hingga triwulan I masih tetap kuat dengan inflasi yang terjaga.

Kata Erwin, Jatim memiliki tantangan, peluang dan outlook perekonomian. Yang mana kinerja perekonomian Jatim tahun 2024 membaik dengan inflasi yang terus terjaga ditengah tantangan dan peluang yang ada.

“Diproyeksikan Ekonomi Jatim tahun 2024 (yoy) berkisar 4.7- 5.5 persen sementara Proyeksi Inflasi Jatim 2024 sebesar 2.5 persen,” jelasnya. (wld/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
29o
Kurs