Sabtu, 18 Mei 2024

Antisipasi Terulangnya Tragedi Mina, Kemenag Bentuk Satker Operasi Armina

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Jemaah calon Haji berjalan di Terowongan Mina. Foto: Eddy Prastyo suarasurabaya.net

Arsyad Hidayat Kepala Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Daker Mekkah mengatakan, untuk menjamin kelancaran Ibadah Armina, sudah dibentuk Satuan Tugas Operasi Armina.

Anggotanya terdiri dari gabungan seluruh daker yang ada di Tanah Suci, sedangkan pimpinannya dari kepala bidang perlindungan jemaah berlatar belakang TNI.

Dalam Operasi Armina ini, bagian yang paling krusial adalah menjaga keamanan dan keselamatan jemaah selama menjalankan ibadah lontar jumroh.

“Peristiwa wafatnya puluhan jemaah haji Indonesia saat lontar jumroh aqobah tahun lalu menjadi evaluasi tahun ini agar tidak terjadi lagi. Prinsipnya adalah menghindari pertemuan jemaah Indonesia dengan jemaah dari bangsa-bangsa lain yang berpostur lebih besar waktu menjalankan jamarot,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (3/9/2016).

Oleh karena itu, nanti disiapkan tim khusus gabungan seluruh daker untuk ditempatkan di maktab-maktab Mina. Mereka bertugas mengawasi, mengimbau dan mencatat jemaah-jemaah yang mau melakukan Lontar Jumroh pada waktu yang dilarang.

Larangan pada Lontar Jumroh Aqobah di hari pertama 10 Dzulhijah atau tanggal 12 September adalah mulai pukul 6 pagi sampai 10.30 siang. Lontar jumroh hari kedua tanggal 13 September dilarang pada pukul 2 siang sampai 6 sore, dan hari ketiga dilarang pukul 10.30 sampai pukul 2 siang.

Arsyad Hidayat Kepala Daker Mekkah memahami, banyak jemaah yang berkeyakinan lontar jumroh harusnya dilakukan di waktu afdol pada waktu yang dilarang itu.

Operasi Armina dimulai tanggal 10 September sampai 16 September. Seluruh petugas haji di Daker Madinah- Mekkah dan Bandara akan dikerahkan. Setiap daker punya wilayah tugas masing-masing sesuai yang diatur oleh Kasatker Operasi Armina.

“Nantinya Daker Mekkah akan bertanggungjawab pada wilayah Musdalifah. Mina akan menjadi tanggung jawab Daker Madinah. Sedangkan Daker Bandara nanti ditempatkan pada wilayah Arofah,” tegasnya.

Selain soal Lontar Jumroh, Operasi Armina juga mengurus evakuasi jemaah dari pemondokan ke Arofah, kemudian mabid atau menginap satu malam di Musdalifah dan Mina. Supaya teratur, Satker Operasi Armina lewat petugas haji di sektor juga berkoordinasi dengan Muassasah atau pengurus Haji Asia Tenggara, membagi dan mengundi penempatan juga keberangkatan jemaah haji. (edy/rid/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Sabtu, 18 Mei 2024
27o
Kurs