Minggu, 3 November 2024

Banyak Jemaah Haji Terlunta, Timwas Minta Masyariq Dievaluasi Total

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Suasana jemaah haji 2023 saat di Muzdalifah. Foto : istimewa

Tim Pengawas Haji DPR RI akan mengevaluasi total penyedia layanan haji Arab Saudi (Masyariq). Hal ini terkait dengan pelayanan mereka terhadap jemaah haji khususnya Indonesia yang terlunta dan tersiksa saat melakukan ibadah.

Hal ini disampaikan Hamid Noor Yasin anggota Tim Pengawas Haji DPR RI dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).

“Mereka (Masyariq) tidak melaksanakan komitmen dengan baik, sehingga banyak jemaah haji Indonesia yang terlunta dan tersiksa,” kata Hamid yang memantau langsung kondisi jamaah haji di Mekah.

Dia menegaskan bahwa komitmen pelaksanaan ibadah haji yang ramah Lansia dari tahun ke tahun harus diperhatikan, mulai dari embarkasi, bandara, Mekah, Madinah, juga terutama di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

Menurutnya, persoalan yang terjadi terutama di Armuzna ini karena jumlah jemaah yang membludak tidak tertangani dengan baik, sehingga menyebabkan tenda-tenda penuh tidak bisa menampung jemaah.

Kata Hamid, banyak jemaah yang tidur di luar tenda, sementara kondisi cuaca sangat panas yakni di atas 42 derajat celcius. Para jemaah juga mengalami kekurangan minum, kekurangan makan, kekurangan kebutuhan air untuk Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK).

“Transportasi macet di mana-mana, terutama di Muzdalifah. Jemaah menumpuk tidak bisa diangkut hingga 10 jam lebih dalam kondisi panas di atas 40 derajat celcius, sehingga banyak yang dehidrasi dan pingsan,” jelas Anggota Komisi V DPR RI ini.

Karena itu, pelaksanaan ibadah haji tahun ini, kata Hamid, harus betul-betul di evaluasi secara menyeluruh pada seluruh lini.

Ia menegaskan, tim pelayanan haji dari Arab Saudi (Masyariq) yang saat ini tidak memenuhi komitmen dalam memberi layanan yang baik selama di Arafah Muzdalifah dan Mina berdampak pada banyak jamaah haji indonesia yang terlunta-lunta dan tersiksa terutama di Armuzna.

“Ke depan permintaan penambahan kuota haji ke Arab Saudi memang harus terus diperjuangkan untuk mengurangi jumlah panjangnya antrean daftar tunggu calon jemaah haji indonesia, tapi juga harus dibarengi dengan penambahan sarana prasarana pendukung, infrastruktur, dan fasilitas haji yang memadai terutama di Armuzna. Agar peristiwa penumpukan jemaah, kekurangan tempat tenda, kekurangan makan, kekurangan minum, kekurangan air MCK. Semoga antrian yang panjang tidak terulang lagi untuk haji yang akan datang,” ujarnya.

Seperti diketahui, biaya haji tahun 2023/1444 H sebesar Rp98,,89jt. Biaya yang ditanggung jamaah haji sebesar 49,81jt atau 55,3 persen sementara yg di tanggung BPKH 40,23jt atau 44,7 persen. Di sisi lain, antrean calon jamaah haji semakin tahun semakin panjang.

“Jika kita daftar di tahun ini 2023 dengan setoran awal untuk mendaftar haji 25 juta maka diperkirakan akan diberangkatkan antara 11 sampai 47 tahun ke depan. Kalau misalnya saya ini daftar sekarang di umur 54 tahun berarti bisa jadi nanti umur 101 tahun baru bisa berangkat. Haji diperuntukkan bagi orang-orang yang mampu. Mampu secara fisik, biaya atau harta maupun secara ruhiyah maknawiyah,” ungkap Anggota BURT DPR RI ini.

Artinya, kata Hamid, semakin panjang antrean daftar tunggu maka peserta haji ke depan akan semakin banyak yang berusia lanjut atau Lansia.

“Tahun 2023 ini yang usianya di atas 65 tahun mencapai 67.000 atau sekitar 30 persen dari total jamaah haji kita yang 229.000,” pungkasnya.(faz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 3 November 2024
26o
Kurs