Sabtu, 27 April 2024

Persiapan Akomodasi Jemaah Haji 2020 di Makkah Hampir Final

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Jamaah asal Indonesia keluar dari Bandara Jeddah menuju bus yang mengangkut mereka ke Mekkah. Foto: Istimewa

Petugas penyiapan layanan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi terus bekerja. Mulai dari tim akomodasi, konsumsi, dan transportasi sudah berangkat ke Arab Saudi secara bertahap sejak pertengahan Februari lalu.

Endang Jumali Konsul Haji KJRI Jeddah mengatakan, bahwa persiapan layanan akomodasi di Makkah sudah hampir final.

“Akomodasi Mekkah penyiapannya sudah hampir final. Sampai saat ini sudah ada deal atau kesepakatan harga untuk 204.755 orang atau sekitar 97,75 persen dari total kebutuhan,” ujar Endang Jumali dari Jeddah, berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (28/03/2020).

“Adapun untuk Madinah, sudah ada deal harga untuk 21.015 jemaah atau baru sekitar 34 persen dari target,” sambungnya.

Untuk konsumsi, tim penyedia layanan sudah menyelesaikan proses verifikasi dokumen dan verifikasi faktual atau lapangan. Selanjutnya adalah negosiasi harga dengan pendaftar yang lolos verifikasi.

“Sekarang tim sudah deal harga dengan 25 perusahaan konsumsi di Makkah,” jelas Endang.

“Untuk penyediaan layanan konsumsi jemaah di Madinah dan Bandara, belum masuk tahap negosiasi harga,” sambungnya.

Menurut Endang, penyediaan layanan akomodasi dan konsumsi ditargetkan selesai pada minggu kedua bulan April. Adapun untuk layanan transportasi, saat ini baru menyelesaikan tahapan penilaian serta verifikasi dokumen dan lapangan. Prosesnya, ditargetkan selesai pada akhir April 2020.

Endang menambahkan, bahwa saat ini proses pengadaan layanan akomodasi dan konsumsi masih terfokus di Makkah. Tim di Makkah belum bisa ke Madinah seiring adanya pengetatan aturan dan pemberlakuan jam malam di Arab Saudi. Sementara proses pengadaan transportasi berlangsung di Jeddah.

“Waktu efektif tim penyedia layanan di Saudi saat ini hanya pagi hingga jam 13.00,” tutur Endang Jumali.

Endang memastikan, bahwa proses pengadaan akan berhenti sampai pada tahapan berita acara kesepakatan, belum sampai proses kontrak dan pembayaran uang muka. Kontrak dan pembayaran uang muka akan dilakukan setelah sistem e-Hajj dibuka kembali.

“Belum ada pembayaran, baik untuk layanan akomodasi, konsumsi, maupun transportasi,” pungkasnya. (ang/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
26o
Kurs