Jumat, 3 Mei 2024

Final Hackathon Lahirkan Aplikasi Solusi Permasalahan Bangsa

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Saat penentuan finalis Hackathon Merdeka 2.0. Foto: Telkom for suarasurabaya.net

Setelah sukses menyelenggarakan acara Hackathon Merdeka 2.0 pada 24-25 Oktober 2015, kini babak grand final digelar di Jakarta Digital Valley (JakDiva).

Acara dengan jumlah pendaftar 1.700 peserta dari 28 kota ini melahirkan 70 aplikasi finalis yang mengikuti proses penjurian pada grand final hari ini.

Konsep penjurian final digabungkan dengan konsep pameran, sehingga masyarakat juga terbuka untuk menyaksikan presentasi solusi-solusi yang sudah disiapkan oleh para finalis.

Dengan tema umum mengenai masalah data kependudukan, solusi-solusi dari perwakilan pemenang antara lain tentang masalah perizinan, pendidikan, tenaga kerja, keamanan, bencana alam, kriminalitas dan layanan masyarakat.

Hackathon Merdeka 2.0 merupakan kerjasama antara komunitas Teknologi Informasi (TI) Code4Nation dengan PT Telkom Indonesia (Telkom). Program ini diselenggarakan sebagai salah bentuk pemanfaatan teknologi guna memecahkan permasalahan bangsa. Dengan data yang lebih terkini dan akurat, pemerintah diharapkan dapat mengambil kebijakan yang lebih terarah dan tepat sasaran.

Metode pengumpulan data dari hackathon ini berbeda dari pengumpulan data yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu menggunakan metode crowdsourcing (pengumpulan data berbasis massa).

Dari hasil penjurian pada grand final ini, diputuskan empat pemenang. Yaitu, pada kategori kependudukan adalah Kentongan; Kesehatan : Mobile Posyandu; Keamanan/ Kepolisian (Juara Bersama) : Ayo Jaga dan Lapori.

“Telkom mengambil inisiatif untuk mendukung acara Hackathon Merdeka 2.0 ini mengingat komitmen kami untuk menumbuhkan industri kreatif digital di Indonesia, apalagi tema Hackathon 2.0 kali ini yang fokus untuk memecahkan permasalahan bangsa melalui aplikasi kependudukan sangat perlu kita dukung bersama,” jelas Indra Utoyo, Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom.

Bertempat di Jakdiva, Menara Multimedia, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat ini secara rutin dilakukan sharing berbagai komunitas digital, yang mengkaji informasi terbaru, inspirasi, dan best practice.

Sebagai bentuk akselerasi bisnis, di Jakdiva ini juga dilakukan mentoring dan berbagai pelatihan serta coaching. Koherensi pengembangan produk dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai platform yang tersedia di Telkom Group untuk meningkatkan efisiensi dan kapabilitas produk. Misalnya dengan memanfaatkan fasilitas cloud, analitika big data, berbagai metode pembayaran, serta pengelolaan customer.

Untuk memilih startup unggulan yang akan di inkubasi dan akselerasi, tahun ini ini telah diselenggarakan Program Indigo. Dari program ini, diperoleh sejumlah startup potensi bisnis digital, diantaranya telah mulai diinkubasi dan diakselerasi secara intensif di bebagai Digital Valley milik Telkom di seluruh Indonesia. Program inkubasi dan akselerasi bisnis ini dilaksanakan dalam bentuk partnership dengan pola Quadhelix, yang melibatkan kalangan akademis, bisnis, komunitas, dan pemerintahan.

Untuk ini Telkom telah bekerjasama dengan berbagai Universitas, Badan Ekonomi Kreatif, Kemenkominfo, berbagai kementerian lain, pemerintah provinsi dan kota serta komunitas digital, antara lain MIKTI, Startup Lokal, Founder Institute, Techinasia, Internet Marketing Association, Code4Nation, dan Relawan TIK.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs