Jumat, 19 April 2024

Ciptakan PA Box, Mahasiswa ITS Bantu Pengepul Kerang Batik di Sidoarjo

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Anastyar Titanullah dari Departemen Teknik Mesin Industri dan Irfiani Nurul Mawaddah dari Departemen Teknik Kimia Industri, keduanya dari ITS. Foto: Humas ITS Surabaya

Anastyar Titanullah dari Departemen Teknik Mesin Industri dan Irfiani Nurul Mawaddah dari Departemen Teknik Kimia Industri, keduanya dari ITS, ciptakan prototipe PA Box kurangi kadar timbal pada Kerang Batik (Venerupis philippinarum).

Dengan membawa konsep prototipe berjudul: PA Box (Plumbum Absorber Box) Based Absorption and Depuration to Reduce the Levels of Lead on Venerupis philippinarum, inovasi kedua mahasiswa ITS ini, berhasil membawa pulang medali perak pada International Science Technology Engineering and Competition (ISTEC).

Anastyar Titanullah akrab disapa Anas menyampaikan bahwa PA Box ini dirancang karena dilatarbelakangi tingginya kadar timbal pada Kerang Batik yang ada di Sidoarjo.

“Aktivitas pembuangan lumpur Sidoarjo ke muara sungai Porong menyebabkan dampak buruk pada habitat kerang batik yang ada di Pantai Gesek Sedati,” terang Anas, Senin (27/1/2020).

Selain itu, mahasiswa angkatan 2019 ini menjelaskan, tingginya kadar timbal menyebabkan Kerang Batik mengalami penolakan ekspor, yang mengakibatkan kerugian ekonomi bagi sektor pengepul Kerang Batik di Sidoarjo.

“PA Box ini merupakan prototipe berupa boks yang berfungsi untuk menurunkan kadar timbal pada kerang batik dengan metode absorpsi dan depurasi,” papar Anas.

Depurasi sendiri, lanjut Anas merupakan proses pemberian sirkulasi air secara berkala, dengan kecepatan tiga meter per detik selama periode tertentu pada Kerang Batik. “Itu dilakukan agar kerang batik mengalami proses ekskresi, sehingga logam timbal dapat keluar,” tambah Anas.

Timbal yang keluar ke permukaan air, kata Anas dapat diserap menggunakan metode absorpsi melalui absorben karbon aktif dan kitosan.

“Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terjadi penurunan kadar timbal pada kerang batik sebesar 92,5 persen dalam periode proses selama 24 jam,” ujar mahasiswa kelahiran Sidoarjo ini.

Dibimbing Ir Nur Husodo MS, Anas bersama rekannya mengakui bahwa untuk bisa merealisasikan proyek ini perlu mempersiapkan dan melakukan penelitian selama lima bulan. Mulai dari preparasi, studi literatur, sampling, pengujian, evaluasi, dan optimalisasi.

“Tetapi nggak masalah, karena kita juga ingin mendukung program SDG’s (Sustainable Development Goals) 2030 tentang Responsible Consumption and Production,” ungkap Anas yang juga anggota National Association of Corrosion Engineers (NACE) ITS ini.

Mahasiswa yang juga aktif di kegiatan Vokasi Mengajar di ITS ini mengharapkan produk risetnya dapat dikembangkan ke depannya, serta bisa diaplikasikan pada sektor pengepul Kerang Batik di Sidoarjo khususnya di Bluru, Sidoarjo.

“Terlebih karena produk kami ini original, efektif, serta sederhana dan mudah diaplikasikan di masyarakat. Harapannya semoga memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi pelaku usaha dan pengepul Kerang Batik di Sidoarjo,” pungkas Anas, Senin (27/1/2020).(tok/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs