Kamis, 25 April 2024

Perangi Covid-19, ITS dan RSUA Hadirkan Lampu LED 405nm IUV

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Endarko MSi PhD., Dosen Departemen Fisika ITS, menjelaskan, jika lampu IUV ini dapat digunakan secara terus menerus hanya dengan memerlukan daya listrik sebesar 40 watt. Foto: Humas ITS

ITS berinovasi membuat lampu ruang isolasi LED 405nm IUV, dalam rangka penanganan pandemi Covid-19, bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

Sesuai dengan namanya, lampu IUV tersebut bekerja dengan mengeluarkan sinar yang memiliki panjang gelombang sebesar 405 nanometer (nm) yang lebih aman bagi manusia. Sehingga dapat melakukan sterilisasi ruangan tanpa harus mengosongkan orang-orang yang berada di dalamnya.

Endarko MSi PhD., Dosen Departemen Fisika ITS, menjelaskan, jika lampu IUV ini dapat digunakan secara terus menerus hanya dengan memerlukan daya listrik sebesar 40 watt. “Lampu ini juga bisa bertahan sampai dengan 50 ribu jam,” terang Endarko.

Lampu tersebut, lanjut Endarko juga telah dimodifikasi dengan menyeimbangkan sinar yang dipancarkan. Endarko mengakui, awalnya sinar yang dipancarkan lampu tersebut berwarna violet, sehingga dapat membuat pusing jika dilihat. Namun dengan adanya modifikasi lampu penyeimbang, dapat menghasilkan sinar yang nyaman untuk penglihatan.

Saat ini, menurut Endarko, ITS telah menciptakan sebanyak 15 unit lampu LED IUV yang rencananya akan langsung digunakan di selasar RSUA.

Proses pembuatannya tidak memakan banyak waktu. “Namun, keberadaan komponen yang masih jarang di Indonesia menjadi salah satu kendalanya,” kata Endarko.

Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD., Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Hubungan Internasional, menyampaikan bahwa pada prinsipnya, lampu IUV ini hampir sama dengan Robot Violeta ITS yang juga digunakan untuk sterilisasi. “Selain lebih aman digunakan, lampu IUV ini juga mudah dipasang permanen di plafon-plafon ruangan,” tegas Bambang Pramujati.

Tentu hal tersebut dinilai sangat efektif karena dapat melakukan sterilisasi terus menerus dan tidak memerlukan isi ulang seperti cairan disinfektan. Di samping itu, lampu IUV ini juga tidak meninggalkan noda atau residu pada area yang disterilkan, sehingga tidak mengganggu kebersihannya.

Bambang merasa bersyukur jika di tengah-tengah pandemi Covid-19 saat ini, ITS bisa tetap berkontribusi untuk menghasilkan berbagai produk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Inovasi-inovasi tersebut juga memungkinkan untuk dipatenkan sebagai kekayaan intelektual,” pungkas Bambang.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs