Jumat, 3 Mei 2024

Bos Playstation Sebut Xbox Game Pass “Perusak Harga”

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Xbox Game Pass. Foto : Antara

Jim Ryan, bos Sony PlayStation, mengklaim bahwa penerbit video game dengan suara bulat setuju bahwa Xbox Game Pass adalah “perusak harga” karena model bisnis yang ditetapkan platform milik Microsoft tersebut.

Laporan Gadgets360 yang dikutip Antara pada Rabu (28/6/2023), Ryan, yang muncul dalam video rekaman saat sidang Federal Trade Commission soal akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, menyampaikan kekhawatirannya terkait akuisisi senilai 69 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp1 triliun.

Dia menyatakan bahwa model bisnis Microsoft untuk Game Pass memiliki beberapa tantangan, dan tidak menguntungkan bagi perusahaan. Dia juga mengklaim telah berbicara dengan sejumlah penerbit game yang judulnya saat ini tersedia di layanan tersebut, dan mereka juga tidak menyukai skema yang diterapkan.

“Saya berbicara dengan semua penerbit dan mereka dengan suara bulat tidak menyukai Game Pass karena merusak nilai,” ujar Ryan.

Opini Ryan bertentangan dengan pernyataan Phil Spencer, CEO Microsoft Gaming , tahun lalu, dia menyatakan bahwa layanan berlangganan Xbox Game Pass “sangat, sangat berkelanjutan” dan bahwa perusahaan tidak menghabiskan uang tanpa tujuan. Penerbit game yang menaruh karyanya di Game Pass merupakan mereka yang sudah pernah menerbitkan judul di Xbox Game Pass, menunjukkan ada kepercayaan yang sudah terbangun.

Ryan menambahkan bahwa ketika Microsoft mengumumkan akuisisi pada awal 2022, Spencer menghubunginya dengan ‘surat perjanjian potensial’, di samping daftar game yang berkomitmen Xbox pertahankan untuk tetap paralel dengan PlayStation. Ryan mengatakan tanggapan Spencer menimbulkan kekhawatiran besar bagi Sony.

Isi surat itu tidak dibagikan di pengadilan, tetapi, membahas soal “Call of Duty” yang berpotensi ditambahkan ke Game Pass sehingga berdampak kepada Sony Playstation. Sony khawatir jika akuisisi Activision Blizzard selesai, game “Call of Duty” hanya tersedia eksklusif untuk Xbox.

Sidang tersebut juga membahas akuisisi Microsoft sebelumnya yaitu, Bethesda Softworks dan bagaimana pengaruhnya terhadap Sony. Game “Redfall”, yang pada rencana awal menjadi game multi-platform, menjadi eksklusif untuk Xbox dan PC setelah akuisisi Bethesda oleh Microsoft.

Hal serupa terjadi dengan “Starfield”, yang diharapkan Sony tersedia di konsol PlayStation karena pengembang itu selalu merilis game di kedua platform.

Awal pekan ini, Spencer bersaksi bahwa Microsoft mengetahui bahwa “Starfield” tidak dirilis di Xbox sehingga mereka bertindak cepat dan mengakuisisi perusahaan induk Bethesda, ZeniMax Media. (ant/dvn)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
32o
Kurs