Rabu, 24 April 2024
Percetakan Juga Sepi Order

Kampanye Pilpres di Lumajang Sepi-Sepi Saja

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Tidak seperti di daerah lainnya, kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) yang telah digeber sejak 4 Juni hingga 5 Juli mendatang di Kabupaten Lumajang akan sepi-sepi saja. Hal ini terbukti, tidak ada agenda kampanye terbuka yang dijadwalkan tim pemenangan dari kedua pasangan, baik Joko Widodo-Jusuf Kalla maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

“Sampai hari ini, KPU Kabupaten Lumajang belum menerima jadwal kampanye terbuka yang disampaikan kedua pasangan. Tampaknya di Kabupaten Lumajang tidak dilirik oleh kedua tim pemenangan pasangan Calon Presiden ini untuk menggelar kampanye terbuka. Dari pemantauan kami, yang ada hanya penjaringan suara yang dilakukan masing-masing tim pemenangan di daerah Lumajang oleh koalisi parpolnya saja,” kata Mahmud, staf KPU Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (7/6/2014).

Sepinya kampanye Pilpres kali ini, juga terlihat dari pola penjaringan suara yang dilakukan Parpol Koalisi dan juga tim pemenangan masing-masing calon. Tidak seperti saat pelaksanaan Pemilihan Bupati-Wakil Bupati, Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur dan bahkan Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu, dimana banyak baliho, banner maupun spanduk yang bertebaran di seluruh ruas jalan.

Untuk Pilpres kali ini, pemasangan alat peraga kampanye (APK) terlihat minim. Meski masih ada beberapa APK yang terpasang di sejumlah ruas jalan, namun juganya sedikit saja. Hanya terpantau pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa saja yang memasang APK di jalanan. Sedangkan, APK pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla belum terlihat.

Minimnya APK yang dipasang, juga berimbas dari order pesanan di percetakan. Sunardi, pengelola usaha percetakan di Jl. Panjaitan, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Kota Lumajang mengatakan, pesanan order APK, baik berupa leaflet, spanduk, banner maupun baliho sangat minim. Termasuk, pesanan percetakan majalah, tabloid yang berisi pencitraan kampanye Pemilu.

“Hampir tidak ada order untuk Pilpres kali ini. Berbeda dengan Pilbup, Pilgub sampai Pilpres lalu, order menumpuk dan bahkan anak-buah saya sampai lembur mengerjakannya. Peningkatan order saat itu sampai lebih dari 200 persen dari biasanya dengan omset lebih dari Rp. 200 juta. Bahkan, order percetakan majalah dan tabloid pencitraan juga berdatangan. Saat ini tidak ada. Jadi kami hanya mengerjakan order rutin saja,” kata Sunardi. (her/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs