Sabtu, 8 Juni 2024
PVMBG: Zona Bahaya 1 Kilometer dari Kawah Harus Tetap Steril

Status Bromo Tetap Waspada, Kunjungan Wisatawan Mulai Ramai

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Obyek wisata Gunung Bromo terpantau kembali menggeliat, dengan ditandai ramainya kunjungan wisatawan pasca kondisi erupsi yang disertai semburan asap bercampur debu vulkanik beberapa waktu lalu. Meski demikian, aktivitas vulkanik gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut belum benar-benar mereda.

DR I Gede Suantika Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG (Pucat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi) Bandung kepada Sentral FM, Rabu (10/8/2016) mengatakan, status gunung yang terletak di perbatasan 4 Kabupaten berbeda, yakni Lumajang, Probolinggo, Pasuruan dan Malang ini tetap Waspada.

“Status aktivitas vulkanik Gunung Bromo masih waspada, masih terjadi aktivitas erupsi yang berupa dorongan energi dari dalam kawah. Dorongan energi ini yang menyemburkan asap bercampur debu vulkanik, meski saat ini sudah mulai menurun aktivitasnya. Sesuai laporan yang saya terima dari Pos Pengamatan Gunung Api Bromo, kepulan asap berwarna putih keabuan berada di ketinggian 200 meter dari puncak kawah,” katanya.

Warna asap ini menandakan dominan adanya kandungan uap air yang berasal dari dalam kawah, asap terhembus angin ke arah barat daya. Selain itu, juga masih terdengar suara gemuruh lemah dari dalam kawah yang terdengar jelas hingga Pos Pengamatan Gunung Api Bromo.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyebutkan jika kegempaan tremor masih dominan 1 milimeter skala amplitudo. Dominan kegempaan tremor ini juga masih kecil dibandingkan dengan yang terjadi sebelumnya hingga mencapai 12 milimeter skala amplitudo.

“Dengan kondisi ini, kami belum bisa memprediksi dengan pasti kapan siklus erupsi ini akan benar-benar berakhir. Karena sewaktu-waktu juga masih bisa naik atau turun. Kita analisis, ancamannya masih waspada dengan rekomendasi penetapan zona bahaya 1 kilometer dari puncak kawah untuk tetap dipatuhi,” katanya.

Rekomendasi itu diterapkan, menyusul mulai pulihnya aktivitas wisatawan di Gunung Bromo yang juga rawan terjadi pelanggaran. “Rekomendasi ini tidak boleh dilanggar, karena aktivitas gunung berapi dalam kondisi siklus erupsi ini tidak bisa dipastikan. Zona 1 kilometer ini benar-benar masih berbahaya, apalagi jika sampai melanggar naik ke puncak kawah,” ujarnya.

Di luar zona bahaya tersebut, wisatawan dipersilahkan untuk bisa menikmati panorama Gunung Bromo sebagai salah-satu destinasi terfavorit di Indonesia yang memang sangat indah.

“Silahkan wisatawan untuk menikmati keindahan panorama Gunung Bromo ke berbagai spot obyek wisata di luar zona bahaya. Di sana aman. Asalkan jangan melampaui batas 1 kilometer dari puncak kawah. Sudah ada petugas di sana yang melakukan pengawasan sampai sekarang,” kata I Gede Suantika. (her/iml/dwi)

Teks Foto :
– Potret Gunung Bromo.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

..
Surabaya
Sabtu, 8 Juni 2024
31o
Kurs