Minggu, 5 Mei 2024

Fenomena Dingin atau Bediding Landa Indonesia

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan

Di sebagian besar wilayah Indonesia mulai Juni ini merasakan fenomena dingin, atau ada masyarakat yang mengistilahkan musim bediding.

EKO PRASETYO Praktisi Cuaca dan Kelautan waktu dikonfirmasi suarasurabaya.net, Selasa (12/06) menjelaskan, mulai Juni ini khususnya 21 Juni nanti posisi pergerakan semu matahari tepat di 23,5 derajat Lintang Utara (LU) dan di belahan bumi selatan khususnya Australia memasuki musim dingin. Sehingga kondisi suhu udara di sebagian wilayah besar Indonesia ikut merasakan fenomena dingin.

“Inipun juga didasari oleh angin dominan yang bertiup dari Benua Australia atau angin dari Timur dan Tenggara. Kondisi ini dari catatan data base BMG Maritim suhu minimum yang pernah dicapai 7 tahun terakhir pada angka 19 derajat Celcius pada tanggal 1 Juni 2004,” papar EKO.

Kata EKO, fenomena dingin ini akan dirasakan hingga September 2007. “Diharapkan semua pihak yang berkompeten terhadap kondisi lingkungan dan cuaca ini bisa mencermati sesuai dengan kapasitasnya masing-masing,” ujarnya.

PUGUH DWI Prakirawan BMG Juanda yang dihubungi terpisah pada suarasurabaya.net, Selasa (12/06) mengatakan, fenomena dingin ini juga dipengaruhi karena masuknya musim kemarau. “Karena jumlah awan di langit hampir tidak ada waktu malam hari, sehingga radiasi matahari kalau siang diserap bumi, waktu malam kembali ke atas tanpa ada halangan awan lagi, sehingga suhu jadi dingin,” ungkapnya.

Menurut PUGUH, selama musim kemarau nantinya suhu udara menjelang pagi hari dingin sekali. “Suhu pagi tadi pukul 05.00-07.00 mencapai 20 derajat Celcius, makanya kondisinya dingin,” tuturnya.

Kata PUGUH, kemungkinan suhu mencapai 19 derajat Celcius bisa saja terjadi tahun ini, seperti yang pernah terjadi pada 1 Juni 2004 lalu.

Sementara itu ditambahkan PUGUH, cuaca di Jatim Selasa (12/06) hari ini
umumnya berawan. Di wilayah dataran tinggi utamanya diperkirakan hujan lokal akibat awan orografis, seperti di Malang, Pasuruan, dan Jember.
Angin bergerak dari Timur dengan kecepatan 5-40 km/jam.

Sedangkan cuaca di Surabaya berawan, angin dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan 5-35 km/jam. “Untuk penerbangan cuaca hari ini sangat kondusif. Awan CB clear. Hanya perlu diwaspadai penerbangan di atas Sumatera karena ada awan CB-nya,” kata PUGUH. (ipg/ipg)

Teks Foto:
– Di dataran tinggi Bromo yang biasanya suhunya dingin saat musim bediding bertambah lebih dingin.
Foto: Dok. Mossaik

Bagikan
Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
31o
Kurs