Kamis, 28 Maret 2024

AirNav Tidak Izinkan Pilot QZ 8501 Naik Ketinggian

Laporan oleh Sirojul Munir Anif Mubarok
Bagikan

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav) akhirnya menjelaskan alasan petugas air traffic controler (ATC) Bandara Soekarno-Hatta tidak mengizinkan pesawat AirAsia QZ 8501 menaikkan ketinggian penerbangan, untuk menghindari awan tebal yang menutupi jalur penerbangannya kemarin.

Ignatius Bambang Tjahjono Direktur Utama AirNav mengatakan, kalau petugas ATC mengizinkan pesawat AirAsia untuk naik saat itu juga, maka tabrakan di udara dengan pesawat Garuda Indonesia dipastikan terjadi.

Ignatius mengakui, Kapten Irianto yang menjadi pilot pesawat Airbus A320-200 itu, memang sudah minta kepada petugas ATC menaikkan ketinggian penerbangan dari 32 ribu kaki ke 38 ribu kaki.

Ignatius juga menjelaskan, untuk bisa mencapai 38 ribu kaki, AirAsia harus melalui ketinggian 34 ribu kaki yang waktu itu ada pesawat milik PT Garuda Indonesia.

Sebelumnya, Djoko Murjatmodjo Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menjelaskan, berdasarkan data percakapan yang terekam antara pilot dengan ATC pesawat AirAsia kemudian diminta bergeser ke kiri, karena permintaannya untuk naik ke atas tidak memungkinkan.

Tapi sesaat sesudah meminta izin menaikkan ketinggian, pesawat QZ8501 lantas tidak terdeteksi radar. Waktu itu, berdasarkan data, cuaca memang tidak bagus dan banyak awan cumulonimbus (CB). (gk.nif/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
28o
Kurs