Sabtu, 4 Mei 2024

Ada Motif Ekonomi Dibalik Beredarnya Beras Plastik

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Foto: ilustrasi

Beras plastik yang merupakan beras analog yang tercampur oleh beberapa jenis bahan pangan dan dicampur plastik saat ini sedang ramai diperbincangkan publik dan meresahkan.

Munculnya beras plastik ini dinilai oleh ahli pangan sebagai suatu bentuk kecurangan ekonomi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Dulu ada susu dengan bahan dasar melamin, sekarang ada beras yang menggunakan bahan plastik yang merupakan beras impor dari Cina. Kedua fenomena ini sebenarnya sama yaitu pemalsuan dengan tujuan keuntungan nilai ekonomi,” ujar Ir. Indah Kuswardani Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Widya Mandala saat dihubungi suarasurabaya.net, Kamis (21/5/2015).

Menurut Indah, pemerintah harus benar-benar memperketat sistem impor agar tidak lagi kecolongan dengan fenomena yang meresahkan masyarakat seperti ini. Selain itu, Bulog juga harus bertindak tegas dalam menghadapi hal ini.

“Itu sistem impornya harus benar-benar diperketat. Bulog juga harus menuntut ganti rugi kepada suplier beras plastik yang sudah jelas terbukti melakukan pelanggaran,” terang dia.

Lanjut dia, munculnya fenomena beras plastik ini benar-benar mengganggu ketentraman masyarakat. Ini karena beras plastik memang memiliki efek yang sangat negatif terhadap jika masuk ke dalam tubuh.

“Ya karena ini kan bukan bahan yang layak untuk dikonsumsi kan, jadi ya memang tidak aman. Beras plastik bisa merusak organ tubuh manusia jika dikonsumsi,” katanya.

Beras plastik ini, terang Indah, diproduksi dengan menggunakan mesin khusus. Mesin khusus ini berfungsi untuk membuat tampilan beras menjadi lebih putih dan bersih sehingga menarik minat masyarakat yang tidak tahu, karena secara sepintas bentuknya sama persis dengan beras asli. (dop/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
26o
Kurs